MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Neni, seorang pedagang kali lima (PKL) menangis lantaran booth yang digunakannya untuk berjualan di Taman BPJS di kawasan Center Point Indonesia (CPI) Makassar ditertibkan oleh Satpol PP, Kamis (15/6/2022).
Neni, tidak terima lapaknya dibongkar, sebab itu merupakan sumber mata pencahariannya selama ini.
“Sekarang apa, masa kami disuruh minta-minta, kami tidak tahan yang begini-beginian,” kesal Neni sambil menangis.
Ia juga mengatakan, usaha tersebut merupakan penyambung hidupnya dan keluarganya serta untuk membiayai sekolah anak-anaknya.
“Dari sini pembeli beras ji kita mau cari, dan kita sekolahkan anak-anak ta,” ungkapnya sambil menyeka air matanya.
Neni dan PKL yang lain mengaku akan tetap bertahan.
“Sesuai dengan pernyataan pak dewan, kami tetap berjualan pada Sabtu dan Minggu,” tandasnya.
Meski 20 booth telah ditertibkan, namun, para PKL tidak kehabisan akal, Mereka akan tetap menjual dengan mengunakan meja dan kursi.
“Jadi kami menggunakan meja dan kursi untuk berjualan, kalaupun ada pembeli mereka (para pembeli) mencari tempat sendiri karena booth kami telah hancur,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Aset Murniati menyebutkan, Lokasi Lego lego tepatnya di pelataran BPJS adalah tempat yang harus rapi dan elok dipandang.
Karena itu lanjut Murniati, Pemprov bersama Dekranasda menata itu untuk menghadirkan boots yang representatif untuk para PKL. Namun, para PKL tidak tertib termasuk tidak mau menyelesaikan kewajibannya.
“Sudah berkali kali kita berharap kerja sama para PKL agar semua baik, tapi tetap saja mereka (penjual) tidak mengindahkan itu,” ujar Murniati
Senada disampaikan oleh Kasatpol PP Sulsel Mujiono. Ia menyampaikan, perjanjian kerja sama (PKS) antara PKL dengan Pemprov Sulsel mengalami kendala pada penandatanganannya.
“Itu kemarin perjanjiannya harus PKL sendiri, bukan kepada perwakilan,” tutur Mujiono usai melakukan penertiban.
Menanggapi itu, Neni akan mengikuti arahan ketua yang menaunginya, dia berharap, jika memang dirinya tidak diizinkan berjualan di taman BPJS, Neni siap untuk dipindahkan ke mana saja asal tetap di area CPI.
“Mudah-mudahan kita bisa berusaha ada yang bantu kita kembali di manapun kita (dipindahkan). Kami tidak tinggalkan ini lokasi kami tidak tinggalkan itu Lego-lego, seenaknya menjual,” tegasnya
Reporter: Sucipto Al-Muhaimin