PINRANG, PIJARNEWS.COM — Rumah milik Basri, sudah nyaris rubuh gegara lapuk dan tak pernah tersentuh perbaikan. Maklum, Basri hanyalah tukang ojek yang mesti menghidupi istri dan 2 anaknya.
Rumah itu berukuran 3×6 meter, terletak di Jl Andi Sodding, Amassangan Timur, Pinrang. Rumah itu berdinding anyaman bambu dan seng bekas. Lantainya masih tanah, yang saat hujan berubah menjadi lumpur.
Basri tinggal disana sudah 20 tahun, bersama istrinya Sia, dan anaknya Akbar dan Reski. Mereka tidur tanpa kasur, hanya beralaskan papan dan karton bekas. “Sudah bertahun-tahun rusak. Kami tidak mampu perbaiki,” kata Basri.
Untuk membantu menghidupi keluarganya, istri Basri bekerja sebagai tukang cuci. Anak sulungnya, Akbar terpaksa putus sekolah dan menjadi kuli bangunan.
Dia mengungkapkan, pihak pemerintah pernah datang ke rumahnya mengambil data dan foto kondisi rumah. Namun hingga saat ini, tidak ada lagi kejelasan masalah tindak lanjutnya.
Terpisah, Kepala Kelurahan Lalleng Bata Kecamatan Paleteang, Jamili yang dikonfirmasi, membenarkan kondisi kehidupan warganya tersebut.
“Kami selaku Pemerintah setempat, sudah memantau kondisi keluarga tersebut. Tahun Ini, keluarga tersebut diusulkan untuk mendapatkan Bantuan bedah rumah,” jelas Jamili via selulernya. (fzn/ris)