PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Indonesia sebagai salah satu negara dengan kasus AIDS tertinggi di Asia Tenggara, setiap tahun memperingati hari AIDS Sedunia. Ini dilakukan agar bisa bersama-sama menentukan kebijakan dan strategi nasional yang disepakati oleh semua pihak. Baik sektor pemerintah maupun swasta dan komunitas. Selain itu, juga mendorong partisipasi aktif dari seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama bergerak dalam satu tujuan yaitu pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) bekerjasama Unit Kegiatan Mahasiswa Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa Generasi Terdidik Universitas Muhammadiyah Parepare (UKM PIK-M GENETIK UM Parepare) menggelar sosialisasi tentang HIV/AIDS dan HEPATITIS B kepada Masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian dan peranan aktif dari masyarakat agar tidak ada lagi stigma dan diskriminasi terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Kegiatan Talkshow HIV/AIDS dan Hepatitis B berlangsung di Balai Ainun Habibie Parepare, 12 Desember 2018. Temanya yakni Saya Berani, Saya Sehat, Dekati Orangnya Jauhi Virusnya. Adapun pesertanya adalah Siswa, Mahasiswa, PKK, Karang Taruna dan Masyarakat di Kota Parepare.
Ns Pirman, S.Kep.M.M.Kep, Ketua DPD PPNI Kota parepare menyampaikan, profesi perawat yang bernaung di organisasi profesi persatuan perawat Nasional Indonesia, Dewan Pengurus Daerah PPNI Kota Parepare merasa turut bertanggung jawab dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Parepare secara khusus dan masyarakat indonesia pada umumnya. “Salah satu diantaranya turut dan terlibat langsung dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit HIV/AIDS dan HEPATITIS di Kota Parepare yang kita cintai ini, salah satu contoh konkrit keterlibatan perawat adalah membuat talkshow HIV/AIDS dan hepatitis B. Selain itu perawat juga ditugaskan sebagai konselor HIV/AIDS di setiap puskesmas dan Rumah sakit Se-Kota Parepare,” kata Pirman, Rabu, 12 Desember 2018.
“Harapan kami selaku ketua DPD PPNI Kota Parepare, peserta yang mendapatkan ilmu dan pengetahuan dari ketiga narasumber dapat diajarkan dan diimplementasikan pada keluarga dan tetangga masing-masing terutama bagi anak anak muda sebagai penerus generasi bangsa. Harapan kami acara seperti kemarin dapat dilaksanakan secara berkesinambungan melibatkan dan bekerjasama seluruh organisasi profesi kesehatan yang ada di Kota Parepare seperti PPNI,IDI,IBI,PERSAKMI,PERZAGI, PATELKI dan lainnya serta memperluas/memperbanyak jumlah peserta dengan terutama yang berisiko tertular penyakit tersebut. Disamping itu pemerintah daerah harus mendukung secara total kegiatan penanggulangan HIV/AIDS dengan inplementasi perda HIV/AIDS No.8 2017,” ujar Pirman.
Andi Khaidir, SKM selaku Ketua Umum UKM PIK-M GENETIK UM Parepare juga berharap kepada peserta baik dari Siswa, Mahasiswa dan kalangan Masyarakat lebih meningkatkan kesadaran, kepedulian serta pengetahuan yang benar bagi masyarakat. Agar peduli untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga dari HIV/AIDS dan Hepatitis B serta menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA, karena kami Generasi Berencana yang bisa merencakan ke depannya dengan adanya perencanaan dan pengetahuan yang benar maka dapat mendorong percepatan tercapainya penurunan epidemi HIV sehingga Indonesia dapat mencapai 3 Zero yaitu tidak ada infeksi baru HIV, tidak ada kematian akibat AIDS dan tidak ada stigma serta diskriminasi untuk mencapai eliminasi HIV pada 2030. (*)
Sumber : Rilis UKM PIK UM Parepare
Editor : Alfiansyah Anwar