MAKASSAR,PIJARNEWS.COM– Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menghadiri kegiatan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendikiawan Muslim Se-Indonesia, di Hotel Four Points by Sheraton, Sabtu, (4/11/2023).
Kegiatan dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Indonesia, Prof. Dr. Muhadjir Effendy. Dilaksanakan 3-5 November 2023, Silaknas menghadirkan kegiatan kuliah umum/pidato Presiden RI, penghargaan lifetime achievement, launching aplikasi kartu dan database anggota ICMI, launching buku ICMI dan SDGS, serta sidang pleno, national leadership camp, dialog cendekia, simposium visi Indonesia 2024-2029, ICMI run/funwalk, bazar dan pameran produk unggulan Sulsel, serta pentas seni serta budaya.
Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin yang sehari-hari membantu Menteri Dalam Negeri sebagai Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, menilai, kegiatan ICMI Silaknas 2023 yang dilaksanakan di Sulsel ini memberikan arti penting tersendiri. “Arti penting, baik dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kemajuan umat Islam di Indonesia, masyarakat dan bangsa kita,” kata Bahtiar.
Kegiatan ini, sebutnya, juga memberikan warna tentang edukasi politik dalam negeri tahun 2024. Karena seluruh calon Presiden RI diundang untuk memberikan gagasan mengenai strategi membangun Indonesia. “Saya tanya kenapa di Makassar, rupanya tokoh-tokoh politik nasional banyak dari Makassar. Kami laporkan sebagai Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum maupun Gubernur Sulsel, daerah ini paling kondusif,” ungkapnya.
Kepada hadirin, Pemerintah Sulsel mendukung kegiatan ini. Lanjutnya, menjelaskan tentang falsafah daerah sipakatau, sipakainge, dan sipakalebbi. Sipakatau merupakan sifat memanusiakan manusia. Artinya, sebagai manusia harus saling menghormati, berbuat santun, dan tidak membeda-bedakan dalam kondisi apapun. Tidak memandang suku, agama, ras, dan golongan kepada sesama manusia. Konsep memanusiakan manusia juga merupakan sikap berpegang kepada nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan nilai tali persaudaraan.
Sipakalebbi merupakan sifat saling memuliakan atau menghargai. Sifat menghargai artinya manusia merupakan makhluk yang senang diperlakukan dengan baik dan layak. Sifat memuliakan memiliki arti sebagai larangan untuk melihat kekurangan yang ada pada diri orang lain.
Terakhir, Sipakainge’ merupakan sifat saling mengingatkan sesama manusia. Hal ini tidak terlepas dari kekurangan yang dimiliki oleh manusia itu sendiri yang terkadang lupa. Oleh karena itu, sudah sepatutnya untuk saling mengingatkan satu sama lain ketika mereka lupa. “Insya Allah kami akan menjaga ini. Kami Penjabat Gubernur sangat mendukung kegiatan ICMI sejak awal. Siri’ Na (malu/harga diri) ICMI Siri’ Na saya juga, jangan sampai ICMI Sulsel ini sebagai tuan rumah terlanggar kehormatannya,” pungkasnya.
Menko PMK, Muhadjir Effendy menyampaikan gagasan Pembinaan Karakter Generasi Muda Menuju Indonesia Emas Tahun 2045 yang releven dengan cita-cita Indonesia untuk menjadi maju mandiri, berdaulat, adil dan sejahtera tahun 2045 saat negara kita merayakan 100 tahun kemerdekaan. “Sebagai bangsa yang memiliki potensi kekayaan sumber daya alam, keragaman yang luar biasa. Indonesia memiliki visi besar yaitu Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Generasi muda adalah tulang punggung bangsa. Mereka adalah pewaris masa depan yang akan mengemban tanggung jawab besar dalam mewujudkan cita-cita bangsa visi Indonesia Emas 2045. Artinya, tidak lama lagi tinggal 22 tahun dan itu akan menjadi milik angkatan muda yang sekarang usianya ada di 18 ke atas. “Mereka nanti di usia 35 tahun ke atas. Merekalah yang akan memiliki Indonesia, jika diberikan usia panjang kita bisa menyaksikan,” harapnya.
Lanjutnya, bahwa menurut perkiraan, Indonesia akan menjadi negara maju apabila gross national income 30.600 dollar USA per kapita, di mana saat ini masih 5.000 dollar USA per kapita. Untuk menjadi negara maju butuh enam kali usaha lebih dari posisi saat ini.
“Jadi kita belum baik-baik amat, walaupun angka pertumbuhan kita saat ini relatif baik dibanding 20 negara besar,” pungkasnya. (adv)