MAKASSAR,PIJARNEWS.COM– Perusahaan tambang nikel di Luwu Timur (Lutim) diyakini dapat mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Hal tersebut disampaikan Pj Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, Jumat, (13/9/2024).
Prof Zudan meyakini hal tersebut karena Pemprov Sulsel melalui perusahaan daerahnya, PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) mendapatkan pembagian saham yang cukup besar, yakni 18 persen.
Diketahui, PT Antam bersama PT SCI (Perseroda) dan PT Luwu Timur Gemilang (Perseroda) akan mengelola tambang nikel Blok Pingkeru, di Luwu Timur. Penandatanganan kerja sama ketiga perusahaan ini dilakukan oleh Plt Direktur Utama SCI Machmud Achmad, Direktur Utama Antam Nico Kanter, dan Direktur LTG Iwan Usman, yang disaksikan Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh dan Bupati Luwu Timur Budiman, di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel.
Machmud Achmad mengungkapkan rasa syukurnya atas momen bersejarah ini, di mana Perseroda Sulsel dapat bekerja sama dengan perusahaan besar seperti Antam, dan tercapainya pelaksanaan penandatanganan Joint of Venture of Companies dalam rangka pengolahan tambang. “Rasa syukur yang saya hadirkan di saat ini, di mana menurut saya ini momen paling bersejarah. Perseroda Sulsel bisa bekerja sama dengan perusahaan besar seperti Antam berdampingan bertandatangan dan bersama-sama PT Luwu Timur Gemilang,” kata Machmud Achmad.
Machmud mengungkapkan, kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang, tidak hanya bagi ketiga perusahaan tetapi juga untuk meningkatkan PAD Provinsi Sulsel, serta Kabupaten Luwu Timur. “Diharapkan jangka panjang tentunya bisa meningkatkan pendapatan asli daerah Provinsi Sulsel dan Kabupaten Luwu Timur, tentunya kepada masyarakat Sulawesi Selatan,” harapnya.
Dia menjelaskan, dalam struktur kepemilikan saham, Antam memegang mayoritas 55 persen, sementara SCI memiliki 18 persen, dan LTG mendapatkan 27 persen. “Sebenarnya (sebelumnya) hanya 10 persen. Kami berdua (Sulsel dan Lutim), itu 4 dan 6 persen. Pak Gubernur mengusahakan agar mendapatkan 45 persen yang kami bagi berdua dengan daerah, yakni LTG. Itu Blok Pongkeru,” jelasnya.
Sementara, Bupati Luwu Timur, Budiman, menuturkan sejarah panjang keberadaan tambang di Luwu Timur, terutama dengan kehadiran Vale selama 58 tahun di sana, yang diharapkan dapat menjadi modal bagi persiapan sumber daya manusia setempat untuk terlibat dalam kegiatan tambang yang baru ini. Ia berharap, PAD Luwu Timur dapat meningkat signifikan. “Dengan adanya tambahan tiga blok tambang, diharapkan PAD Luwu Timur dapat mencapai Rp3-4 triliun, dari sebelumnya hanya Rp2,1 triliun. Insya Allah. Bismillah,” pungkasnya.
Dengan keyakinan dan doa yang kuat, diharapkan segala proses ini akan memberikan kebaikan bagi Luwu Timur serta masyarakatnya. “Semoga lancar dan memberikan dampak positif bagi daerah,” harapnya.
Sementara, Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan, sejak Provinsi Sulsel berdiri, inilah pertama kali memiliki blok tambang nikel di Luwu Timur. “Kita kelola ini untuk kemajuan Sulawesi Selatan, kemajuan Indonesia. Kepada Pak Mahmud saya ucapkan terima kasih,” ucapnya.
“Kolaborasi pengelolaan tiga blok tambang nikel di Lutim dipastikan dongkrak PAD,” pungkasnya.(adv)