BARRU, PIJARNEWS.COM — Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ikut mengikuti perkembangan masalah PT Conch, perusahaan asal Tiongkok yang beroperasi di Barru. PSI menilai, polemik itu semakin melebar dan berlarut-larut lantaran ketidaktegasan Pemkab Barru.
“Kami merasa Pemkab Barru tidak bersikap tegas kepada Conch. Buktinya per tanggal 25 juli lalu, kantor mereka disegel tetapi setelah itu mereka tetap beroperasi. BahkanPT Conch tetap mendirikan pabrik tanpa memenuhi legalitasnya,” kata Andi Muh Ismail, Ketua DPD PSI Barru
Dia juga menegaskan, pihaknya tau bahwa Conch bekerjasama dengan salah satu pengusaha besar di Sulsel. Sehingga konflik kepentingan dan pertarungan pengaruh, membuat Pemkab tidak mampu berbuat banyak. “Namun paling tidak, Conch harus dipaksa memenuhi perizinan sesuai UU negara kita,” tegasnya.
Anakmuda yang akrab disapa Andi Dado itu juga berharap ketegasan Pemkab atas WNA yang bekerja dipabrik semen itu. Dia mendata sekira 20 WNA disana diduga tanpa dokumen keimigrasian yang sah.
“Berikan kebijakan agar mereka mengurus dokumen, jika tidak sekalian pulangkan ke negaranya. Permasalahan Conch di Barru ini bisa sangat fatal dan merugikan Barru sendiri,” tandasnya.
Sebelumnya Anggota DPR RI Andi Jamaro Dulung berjanji polemik PT Conch akan dibahas pada Komisi VII. Menurutnya, investasi dari perusahaan apapun dan di daerah manapun, harus memperhatikan masyarakat sekitar. Tidak merusak lingkungan, dan memenuhi segala jenis perizinan. (ris)