Dalam webinar yang merupakan kolaborasi antara Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Jenewa Madani Indonesia yang didukung oleh UNICEF ini, Husni memaparkan pemberian TTD pada rematri dan WUS berdasarkan Surat Edaran Kemenkes Nomor HK.03.03 /V/0595/2016 tentang Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur.
“Pemberian TTD pada remaja putri di Provinsi Sulsel pada tahun 2017 mencapai 30,9 persen dari target 20 persen, 2018 capaian 61 persen dari target 25 persen dan tahun 2019 capaian 66,8 persen dari target 30 persen,” sebutnya.
Dia mengakui sejumlah tantangan pemberian TTD selama Covid-19. Diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) meminimalisir kunjungan masyarakat ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) kecuali yang bersifat gawat darurat.
Guna mengatasi tantangan tersebut dilakukan modifikasi pelayanan yakni kunjungan rumah bagi sasaran berisiko, misalnya balita gizi kurang, balita gizi buruk, ibu hamil (bumil) dengan Kurang Energi Kronik (KEK), bumil anemia dan rematri anemia, Selain itu, dilakukan pula konseling melalui media virtual, edukasi masyarakat melalui berbagai media komunikasi serta membuat grup media sosial secara daring.
“Tantangan pemberian TTD pada remaja putri selama Covid-19 yaitu sekolah diliburkan sehingga program TTD yang selama ini pemberiannya dilakukan di sekolah terpaksa dihentikan sementara. Sasaran rematri selama ini berbasis sekolah, penerapan protokol kesehatan saat kunjungan rumah/fasyankes dan pemberian TTD dapat dilakukan melalui kunjungan rumah, dititip di sekolah atau melalui fasyankes,” jelasnya.
Sehingga kebijakan pemerintah tentang pelayanan gizi pada remaja putri melalui pemberian TTD harus tetap berjalan meskipun ada kebijakan belajar dari rumah.
“Pemberian TTD tetap dilakukan melalui fasyankes maupun secara mandiri, konseling dan edukasi melalui media daring, media cetak dan media elektronik. Jika rematri berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan terkonfirmasi positif Covid-19, maka pemberian TTD ditunda dan dikonsultasikan ke dokter untuk jadwal konsumsinya,” katanya.