BARRU, PIJARNEWS.COM– Istri Bupati Barru Ir H Suardi Saleh M.Si , drg. Hj. Hasnah Syam MARS, yang juga anggota DPR RI, memanfaatkan amanahnya itu untuk menyuarakan suara rakyat di dapilnya. Itu dilakukan dalam agenda rapat yang selalu dihadirinya.
Seperti yang dilakukannya saat menghadiri Rapat via daring, Tokoh Perempuan Sulsel yang akrab disapa Bu Dokter itu, serius mengikuti Vidcon tentang program dan kegiatan Kemenkes RI Tahun 2021 bersama Menteri Kesehatan RI, Selasa (9/2/2021) pagi.
“Menurut kami, salah satu kegagalan menangani Pandemi adalah kurangnya keseimbangan anggaran Tracking dan Testing, lebih banyak ke pengobatan dan penanganan, padahal lebih baik mencegah daripada mengobati,” sebutnya mengingatkan filosofi kesehatan ke peserta rapat khususnya ke jajaran Kementerian Kesehatan RI.
Hasnah, Secara detail dan cermat juga membacakan data global seperti di India, yang berhasil menekan grafik pandemi Covid-19 karena melakukan tracing dan testing dalam skala besar.
Disamping itu, Hasnah Syam yang secara ex officio selaku Istri Bupati Barru, memegang jabatan sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Barru ini, berkesempatan menanggapi harapan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, yang secara nasional berharap agar Tim Penggerak PKK berperan aktif bersama menangani Pandemi.
“Alhamdulillah, merespon pernyataan Menkes beberapa kesempatan lalu, mengenai peran PKK dalam menekan kasus Covid-19, kami sampaikan selaku Ketua TP-PKK Kabupaten, kami selama ini telah aktif membantu pemerintah dalam menekan angka covid 19, diantaranya melalui pengadaan masker dan mendistribusiannya kepada semua lapisan masyarakat, edukasi 3 M, Rapid test dan swab test PCR pada kaum perempuan, serta banyak kegiatan lainnya,” ujar Ketua Tim Penggerak PKK Barru sejak 2017 ini. Saran ini, mengingat bahwa PKK merupakan organisasi yang tidak memiliki sumber dana, maka diharapkan Menkes mempertimbangkan untuk penguatan peran TP-PKK di Daerah.
Terakhir, Bu Dokter memberikan masukan untuk mempertimbangkan tenaga kesehatan (Nakes) dan non nakes yang terlibat mendapatkan perhatian baik dari sisi insentif maupun reward. Hal itu mengingat bahwa Nakes merupakan garda terdepan dan paling beresiko, dan sesuai pengamatan Hasnah Syam sebagai anggota komisi IX yang membidangi kesehatan sekaligus berlatar belakang Medis dan sempat menduduki Kadis Kesehatan Barru.(rls/mt)