PAREPARE, PIJARNEWS.COM–Menyambut Hari Ulang Tahun Kota Parepare ke-63 dan HUT Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) ke-73 Cabang Kota Parepare bersama Pemberdayaan dan Kesejahtraan (PKK), menggelar Bakti Sosial di Pondok Pesantren Al-Mustaqim, Kelurahan Galung Maloang, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, Selasa (21/02/23).
Sebanyak 39 Dokter Gigi anggota PDGI Cabang Kota Parepare dikerahkan langsung pada kegiatan yang mengusung tema “Menebar Bakti untuk Kota Cinta Ainun Habibie”.
Kegiatan dihadiri ratusan murid Madrasah Ibtidaiyah dan murid Madrasah Aliyah Pesantren Al-Mustaqim Kota Parepare.
Sebelum kegiatan pemeriksaan gigi dimulai, para dokter gigi ini membagikan bingkisan berupa pasta gigi, sikat gigi, dan sabun mandi kepada murid Madrasah Ibtidaiah (MI). Ratusan pasta gigi dari Unilever juga diberikan ke Pesantren Al-Mustaqim.
Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Kota Parepare drg Andi Cenrara Tonralipu Mars menerangkan, Bakti Sosial yang digelar PDGI berupa pemeriksaan kesehatan gigi pada murid Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan penyuluhan soal hubungan antara gigi berlubang dan stunting pada murid Madrasah Aliyah (MA).
Ia berharap melalui kegiatan bakti sosial ini frekuensi karies gigi pada anak dapat menurun sehingga kesehatan gigi pada murid dapat bekerja dengan optimal.
“Kami berharap dengan kegiatan yang dilakukan PDGI Parepare ini mampu mencegah frekuensi karies gigi pada murid pondok pesantren Al-Mustaqim Parepare,” ujar Cenrara kepada PIJARNEWS.COM.
Diketahui karies gigi pada anak adalah kondisi yang terjadi ketika gigi anak mengalami kerusakan. Kondisi ini menyebabkan gigi keropos, berlubang, dan tampak kehitaman.
Sementara itu Dokter Gigi Ainun anggota PDGI yang terjun langsung memeriksa gigi murid MI di kelas, mengatakan bahwa pengetahuan murid terkait kesehatan gigi dan mulut masih rendah, itu terbukti saat pemeriksaan kondisi gigi pada anak-anak tersebut banyak yang mengalami kerusakan.
“Kondisi dan pengetahuan soal kesehatan gigi siswa siswi di Pondok Pesantren Al-Mustaqim ini sepertinya agak masih rendah. Sebaiknya disekolah ini kegiatan penyuluhan lebih ditingkatkan agar anak-anak mendapatkan pengetahuan soal kesehatan gigi dan mulut,” ungkapnya.
Saat dilakukan pemeriksaan nampak beberapa murid memiliki kondisi gigi yang rusak bahkan sebagian gigi murid ini sudah mulai goyang dan kondisinya parah. Dalam kondisi tersebut dilakukan tindakan pencabutan susuai SOP oleh para Dokter gigi. Jika kondisi gigi murid yang membutuhkan penanganan lanjutan akan diberi surat rujukan ke puskesmas terdekat. Misalnya penambalan gigi dan pencabutan yang memiliki kondisi yang lebih kompleks.
“Jadi kondisi gigi anak yang goyang utamannya yang parah sekali dan umurnya sudah lewat kami lakukan tindakan pencabutan sesuai dengan SOP. Kemudian beberapa kasus yang tidak bisa kami tindaki seperti penambalan dan pencabutan yang lebih kompleks kami akan rujuk ke Puskesmas Lompoe,” kata Ainun.
Dalam kegiatan Bakti Sosial ini juga digelar penyuluhan kepada Remaja Siswa-Siswi Madrasasah Aliyah soal hubungan antara gigi berlubang dan stunting dengan tema “Peran Dokter Gigi dalam Upaya Penurunan Stunting”.
Dokter Gigi Surya Saputra menjelaskan penting untuk para remaja mengetahui hubungan antara gigi berlubang dan stunting. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi. Gizi yang kurang mempengaruhi tumbuh kembang pada anak. Itu disebabkan salah satunya dari gigi yang berlubang sehingga mempengaruhi tumbuh kembangnya.
Ia menganjurkan para remaja yang kelak akan menjadi calon ibu dan bapak tersebut tidak menikah diusia dibawah 21 tahun. Sebab memiliki resiko yang tinggi bisa berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan anak. Terlebih lagi para remaja masih membutuhkan gizi maksimal hingga usia 21 tahun.
“Kami mengedukasi para remaja ini yang kelak akan menjadi ibu dan bapak, jangan sampai ia menikah muda dan menghasilkan anak yang stunting. Stunting inikan pertumbuhan yang lambat akibat gizi yang kurang,” jelas Surya.
Fajariyah, guru kelas 1 Ibtidaiyah Pesantren Al-Mustakim menyambut baik kegiatan tersebut. Ia mengaku muridnya sangat senang mendapatkan pemeriksaan gigi dengan gratis, terlebih lagi anak didiknya mendapatkan bingkisan berisi sikat gigi, pasta gigi dan sabun mandi.
Ia berharap ditahun berikutnya PDGI Parepare bisa membuat kegiatan bakti sosial kembali di sekolahnya.
“Terima kasih banyak, murid saya sangat senang dengan kegiatan ini, semoga ditahun berikutnya PDGI bisa kembali lagi berkunjung ke Pesantren kami,” ucap Fajariyah.
Penulis: Rachmat Anwar