PINRANG, PIJARNEWS.COM — Burhanuddin Abdullah Abbas (66), Jamaah Haji asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan dikabarkan meninggal dunia usai melempar jumrah di Mina.
Dari data yang dihimpun, almarhum mendaftar haji pada 2010. Burhanuddin Abdullah Abbas masih berumur 53 tahun saat itu tinggal di Jalan Murtala, Kelurahan Pacongang, Kabupaten Pinrang. Namun sekarang berdomisili di Kota Parepare.
“Alm Burhanuddin Abdullah Abbas jamaah haji Pinrang Kloter 38, ia meninggal dunia di Makkah. Diduga beliau mengalami kelelahan dan sakit,” ujar Kasi Haji dan Umrah Kemenag Pinrang, Muhammad Ihwan kepada pijarnews.com, Ahad (2/7/2023).
Informasi Meninggalnya Burhanuddin, kata Muhammad Ihwan diperoleh dari petugas Jamaah Haji yang mempublikasikan videonya ke Grub WhatsApp.
Ihwan menjelaskan, Burhanuddin termasuk dalam kategori lanjut usia berdasarkan undang-undang perhajian nomor 8 tahun 2019. Dimana ada dua kategori lanjut usia yakni lanjut usia khusus dan mandiri.
“Almarhum ini masuk kategori lanjut usia berdasarkan undang-undang perhajian yang mengkategorikan lansia itu pada tingkat umur 65 tahun keatas. Namun, beliau ini dikategorikan lansia mandiri,” jelasnya.
Dia menuturkan, Pemerintah provinsi memberikan kuota jemaah Lansia kepada pemerintah Kabupaten Pinrang yakni 5 persen dari Kuota Provinsi.
“Alhamdulillah Pinrang mendapatkan kursi 26 lansia khusus,” ujarnya.
Dijelaskannya, dari keterangan yang diperoleh oleh petugas kloter haji. Burhanuddin meninggal pada pra tawaf Ifadah.
“Almarhum Burhanuddin meninggal pada pra tawaf Ifadah, menurut pemantauan langsung petugas kloter baik ketua kloter pembimbing ibadah dan dokter kloter,” jelasnya.
Diwaktu malam hari semua calon Jamaah Haji masih dalam keadaan sehat, walaupun Kata Ihwan, Burhanuddin memiliki gejala flu.
“Malamnya masih sehat walafiat. Walaupun memang ada gejalanya seperti flu beringus kalau bahasa daerah kami disini,” katanya.
Burhanuddin juga sempat bercanda dengan petugas kesehatan atas pelayanan kesehatan yang diberikan kepadanya.
“Ternyata setelah ditinggalkan, bahkan sempat bercanda dan bergembira setelah merasa senang atas layanan kesehatan,” ungkap Ihwan.
Saat petugas pulang usai memeriksa keadaan Burhanuddin. Pada subuh hari Burhanuddin menghembuskan nafas terakhir.
“Jadi setelah petugas pulang itu ternyata subuh sudah ada informasi bahwa beliau bapak Burhanuddin telah menghembuskan nafas terakhir,” urainya.
Reporter: Faizal Lupphy