PINRANG, PIJARNEWS.COM – Momentum Hari Kopi International atau International Coffee Day 1 Oktober 2018 sepertinya harus diantar dengan pilunya fasilitas pendidikan di sekitar masyarakat petani kopi. Tepatnya di SD Inpres Kalosi, Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang, Nurhayanti dan murid-muridnya harus menerima kenyataan belajar di kolong rumah.
Liputan langsung reporter pijarnews.com di lokasi 9/9/2018, menggambarkan betapa fasilitas pendidikan di pelosok Indonesia belum merata. Siswa-siswi di Dusun Kalosi menjalani hampir empat tahun sudah proses belajar di kolong rumah dengan fasilitas sangat terbatas.
“Proses belajar mengajar disini telah berjalan hampir empat tahun. Agak susah yah karena ruangan ini sempit, sarana berlajarnya juga tidak ada jadi kita agak kewalahan,” ungkap Nurhayanti Guru SD Inpres Kalosi.
Walau demikian guru-guru di SD tersebut tetap optimis. Dengan keikhlasan mereka tetap menjaga agar proses sekolah tidak terhenti dan murid-murid bisa terus menuntut ilmu. Kelas satu hingga kelas 6 tergabung dibawa kolong rumah. Dalam satu kelas tersebut murid-murid lalu diberikan pelajaran sesuai dengan tingkatan kelasnya masing-masing.
Nurhayanti juga menyampaikan bahwa tempat untuk gedung sekolah sebenarnya sudah ada namun untuk pembangunan belum ada dananya.
“Harapannya semoga cepat diberikan bantuan. Besar harapan kami juga semoga generasi kita ini bisa belajar sesuai yang kita harapkan. Dan mereka juga bisa bersaing dengan sekolah-sekolah lain yang layak,” tutup Nurhayanti.
Reporter: Fauzan
Editor: Ibrah La Iman