MAKASSAR, PIJARNEWS.COM- Sekolah Islam Terpadu Al Insyirah Makassar memperingati Hari Literasi Internasional, Rabu (8/9/2021). Peringatan tersebut disemarakkan dengan motivasi literasi dan penganugerahan juara lomba penulisan guru.
Motivasi literasi disampaikan penulis buku Bachtiar Adnan Kusuma. Menurutnya sekolah
Al Insyirah layak menjadi sekolah Islam terpadu percontohan litersi, dengan sejumlah kebijakan yayasan yang mendukung maupun pengelola sekolah dari unit TK, SD dan SMP yang memberi ruang bagi terbangunnya kebiasaan berliterasi.
“Kebiasaan berliterasi khususnya menulis bukan soal pelatihan tapi bagaimana melakukan dan dipraktekkan. Guru harus menjadi contoh dan motivator menulis bagi siswanya,” urainya.
Karena fakta saat ini, urai Bachtiar, guru-guru kebanyakan hanya pintar pengajar tapi sangat susah menulis buku ajar. “Apalagi dengan fakta dampak pembelajaran online saat ini menghasilkan berbagai “penyakit” yang harus diobati dengan literasi,” tambahnya.
Dalam sambutannya Ketua Yayasan Al Insyirah Drs Junaidi MPd mengatakan perlombaan dan penghargaan penulisan yang diberikan kepada guru sebagai motivasi agar semua guru mampu menulis, sehingga siswa juga mampu menulis.
“Obsesi kami semua siswa SD dan SMP Al Insyirah mampu menulis dan menerbitkan buku. One studen one book. Karena sejarah ulama shalafus saleh rata-rata menulis kitab-kitab yang menjadi warisan bagi ummat,” urainya.
Pada kesempatan tersebut diumumkan para guru yang menjadi juara lomba penulisan tingkat sekolah Islam terpadu Al Insyirah.
Peserta terbaik 1 diraih Muh Ramajahi SPdi dengan judul tulisan “Autoimun Youtuber Lebai”, peserta terbaik II, Yuliana SPd tulisan berjudul “(Bukan) Manusia Sempurna” dan peserta terbaik III Nur Muthmainnah SPd judul tulisan “Guru 40 Hari”.
Sedangkan juara harapan diraih Febrianti SPd dengan judul tulisan “Habis Bingung Terbitlah Terang” dan juara favorit, Irfan Muhtadin SPd.I tulisan berjudul “Suara Hati Anak Rantau”.
Yayasan Al Insyirah juga memverikan penghargaan Bachtiar Andan Kusuma sebagai tokoh Motivasi Literasi Sulsel. Penulis berbagai buku biografi tokoh itu juga pada ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional sebagai peraih Nugra Jasadarma Pustakaloka. Penghargaan tersebut merupakan anugerah tertinggi dari Perpustakaan Nasional.