PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Lembaga Pengkajian Edukasi Komunikasi dan Masyarakat (Lapekom) menggelar diskusi Pendidikan di Ruang Pertemuan Cafe dan Resto Lago’ta, Kota Parepare, Kamis (28/10/2021) lalu.
Kegiatan itu mendapat respon positif masyarakat, seperti LSM Fokus Muliadi dan Sekretaris LSM Fokus, Mu’tasim. Pria yang akrab disapa Acing itu mengatakan, diskusi Pendidikan yang digelar Lapekom bertema Mendefinitifkan Plt Kepala Sekolah, Dimana Masalahnya? tersebut diharapkan melahirkan rekomendasi yang ditujukan ke pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare.
Sebab, kata Acing, ternyata ada banyak pelaksana tugas (Plt) Kepala Sekolah di Kota Parepare yang sudah layak didefinitifkan. Baik di Tingkat Sekolah Dasar maupun Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Sejumlah Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah Dasar yang hadir di acara diskusi tersebut juga memberi pujian. Sebab, masih ada lembaga seperti Lapekom yang peduli dan konsen terhadap kemajuan pendidikan. Khususnya di Kota Parepare.
Bincang-bincang PIJARNEWS.COM dalam acara diskusi mencatat, para Plt Kepala Sekolah umumnya telah mengabdi menjadi Plt Kepala Sekolah antara 1 tahun hingga 4 tahun.
“Saya sudah empat tahun menjadi Pelaksana Tugas Kepala Sekolah Dasar di salah satu sekolah di Kota Parepare,” ujar salah seorang Plt kepala sekolah yang enggan namanya dipublikasikan.
Ada pula seorang Pelaksana Tugas Kepala Sekolah mengaku sudah dua tahun menjabat. Ia bahkan memilih menjadi guru biasa ketimbang menjadi pelaksana tugas kepala sekolah. Sebab amanah menjadi Plt Kepala Sekolah cukup berat. Apalagi, di sekolah masih banyak seniornya yang lebih layak diangkat jadi kepala sekolah.
Ketua Lapekom, Zaid Zainal, menyatakan timnya telah menginvestigasi soal banyaknya Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah Dasar (SD) dan Plt Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Data yang kami peroleh yakni ada 38 Plt Kepala SD dari 80 unit sekolah di Parepare atau (47,5 %). Sedangkan tingkat SMP ada 4 Plt Kepala Sekolah dari 13 unit SMP atau (30,5 %),” ujar Zaid yang merupakan lulusan Doktor Universitas Teknologi Malaysia (UTM) ini.
Lapekom yang konsen di bidang pendidikan sejak tahun 2001 tersebut berharap Pemerintah Kota, dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare mencari solusi agar Plt Kepsek tersebut didefinitifkan.
Kepala BPKSDM Kota Parepare, Gustam Kasim memberikan komentar melalui video kepada pengurus Lapekom. Gustam juga mengutus Kepala Bidang Mutasi BKPSDM Parepare ke acara diskusi.
Dalam wawancara tersebut, Gustam mengaku belum menerima data soal nama-nama calon kepala sekolah yang akan diusulkan untuk didefinitifkan. “Mungkin masih sementara digodok di Dinas Pendidikan sehingga belum disampaikan ke BKPSDM,” ujar Gustam.
Menurut Gustam, data dan nama tersebut nantinya akan diolah oleh tim Baperjakat yang diketuai Sekretaris Daerah. “Jadi hasil dari tim Baperjakat nantinya yang akan menentukan kepala sekolah defenitif tersebut,” kata Gustam.
Diskusi Pendidikan tersebut dimoderatori, Pengurus Lapekom yang juga Dosen Universitas Muhammadiyah Parepare, Andi Abdul Muis dengan Notulen, Usman.
Hadir menjadi pembicara dalam diskusi pendidikan tersebut yakni Ketua Dewan Pendidikan Parepare, Muh Nashir, Ketua PGRI Parepare, Makmur, dan Kepala Bagian Mutasi BKPSDM. Sedangkan Ketua Komisi II DPRD Parepare, Kamaluddin Kadir memberikan komentar melalui saluran virtual. Kamaluddin mengaku sudah lama memperjuangkan aspirasi terkait pentingnya mendefinitifkan kepala sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare, Arifuddin Idris tak hadir dalam diskusi pendidikan tersebut.
Ketua Lapekom Zaid Zainal mengaku telah mengundang secara resmi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare.
“Panitia telah bersurat secara resmi sepekan sebelum kegiatan. Tim kami juga telah berkomunikasi langsung dengan Pak Kadis, Arifuddin Idris dan menyatakan siap hadir. Tapi ternyata setelah acara berlangsung, tak ada kabar pembatalannya. Tak ada juga utusan pejabat dari Dinas Pendidikan. Padahal permasalahan yang dibahas terkait pendidikan,” kata Dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) ini.
Terkait hal itu, pada Kamis malam, (28/10/2021), Jurnalis PIJARNEWS.COM telah menkonfirmasi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parepare, Arifuddin Idris melalui telepon dan pesan whatsapp terkait ketidakhadirannya dalam diskusi pendidikan. Namun telepon dan pesan yang dikirim tak diangkat dan direspon.
Sejumlah pembina dan pengurus Lapekom hadir dan memberi komentar dalam kegiatan diskusi pendidikan tersebut. Diantaranya, Prof Dr Amaluddin, Dr Parman Parid, Tri Astoto, Umar, Hasbullah, Sahran.
Hadir pula sejumlah pengurus dalam diskusi perdana tersebut yakni Johansyah dan Makmur. (alf/mth)