PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Kasus penganiayaan yang dialami seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) berinisial M di Kota Parepare, yang dilakukan oleh adik kandungnya sendiri, berinisial D, kini memasuki tahap penyidikan.
Meski sebelumnya, kasus itu sedikit menjadi tanda tanya bagi korban M. Lantaran pelaku D yang sudah berstatus tersangka, belum juga ditahan.
Olehnya itu, Kasat Reskrim Polres Parepare, AKP Hasdin, saat ditemui di ruangannya menjelaskan, jika Polres Parepare dalam menangani kasus seperti itu, punya banyak pertimbangan.
“Mereka berdua adalah adik dan kakak kandung. Pelaku D ini, adik dari korban M. Ini persoalan keluarga. Makanya, Kami dalam menangani kasus ini berupaya mencari jalan keluar terbaik untuk mereka. Yaitu mediasi. Karena mereka masih saudara kandung,” ungkap Hasdin, Senin (18/04/2022).
Soal tersangka D tidak ditahan, Hasdin memaparkan jika ada beberapa ketentuan seorang tersangka bisa ditahan. Seperti, jika tersangka tidak kooperatif, tersangka mencoba menghilangkan barang bukti. Bisa juga, tersangka mencoba kabur.
“Dari awal pemeriksaan, si D sangat kooperatif. Bahkan dari awal penanganan sampai sekarang, si D wajib lapor ke Polres setiap hari Kamis. Dia Tidak pernah absen. Selalu melapor,” tambahnya.
Meski begitu, Hasdin mengatakan jika kasus tersebut berkasnya sudah hampir rampung. Sebentar lagi, sambung dia, akan dilimpahkan ke kejaksaan.
Hasdin juga menyebut kasus tersebut tetap berjalan sesuai prosedur. Namun, tambah dia, upaya mediasi untuk mendamaikan tetap akan dilakukan. Mengingat, keduanya masih saudara kandung.
“Di Kejaksaan juga nanti, pasti akan ditanya lagi. Apakah mau damai atau lanjut. Tentu itu semua dilakukan karena pertimbangan saudara kandung,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang Ibu Rumah Tangga berinisial M. mengaku jadi korban penganiayaan. Kejadiannya pada 22/02 lalu, di Jalan Lahamide, Kelurahan Lompoe, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare.
Dari pengakuan M, ia dianiaya oleh pelaku berinisial ‘D’ alias ‘P’. Saat itu M bersama suaminya tengah berboncengan menuju rumah orang tuanya.
Tetiba, ia dihadang oleh pelaku. Sempat terjadi cekcok di jalanan. Sampai akhirnya si D melayangkan tinju ke wajah M. M pun jatuh tersungkur. Bibir atas dan bawah M pun robek bersimbah darah.
“Saya tidak tau pak kenapa dia (pelaku D) tiba-tiba menghadang dan memukul saya. Apalagi ancam mau tebas saya pake parang. Untung ada suamiku,” beber M saat ditemui. (*)
Editor : Mulyadi Ma’ruf