MAKASSAR, PIJARNEWS.COM — Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel), Irjen Pol Umar Septono meminta maaf terkait pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum tukang parkir di area sekolah Polisi Negara (SPN) Batua, Jalan Urip Sumoharjo, Selasa (6/3).
Ia dengan tegas membantah pernyataan tukang parkir yang menyatakan bahwa pungutan tersebut atas suruhan provos ataupun pihak SPN Batua. Bahkan ia juga menegaskan tidak ada yang boleh memungut parkir di area milik negara dalam hal ini SPN Batua.
“Nggak boleh lah. Jadi kalau masuk ke sini (SPN), bebaslah. Ini area milik negara. Masyarakat lagi senang jangan diganggu. Kalau ada nanti saya luruskan. Kalau ada saya juga manusia biasa, saya minta maaf, ” katanya usai acara pelantikan dan pengambilan sumpah Brigadir Remaja 2018 di SPN Batua.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani menambahkan, menurut pihaknya, hasil pengecekan dengan Kepala SPN Batua bahwa tidak ada pungutan parkir di dalam SPN. Masyarakat sendiri yang memungut biaya parkir untuk kendaraan yang parkir di luar SPN. Termasuk ia membantah tidak ada biaya parkir dalam SPN. Semua gratis.
“Masyarakat memanfaatkan momen. Masyarakat sendiri yang menjaga keamanan kendaraan yang parkir di SPN. Anggota polisi fokus kegiatan upacara pelantikan,” katanya.
Dari pantauan di lapangan saat acara berlangsung sejumlah tukang parkir berada di beberapa sudut menunggu orang parkir. Mereka meminta Rp5 ribu rupiah kepada pengendara motor. Sedangkan Rp10 ribu rupiah ke pengendara mobil.
Bahkan, salah seorang tukang parkir meminta uang parkir dekat pintu masuk SPN. Yakni dekat pos penjagaan polisi. Saat dimintai karcis mereka berkilah dengan alasan karcis ada dipegang temannya. Mereka juga mengaku pungutan tersebut atas suruhan provos. Adapula yang mengaku dari pihak SPN. Rata-rata masyarakat yang datang untuk melihat keluarganya dilantik sebagai brigadir remaja juga disuruh bayar pungutan. Hanya saja mereka banyak yang enggan diwawancara lantaran takut berdampak ke anak atau keluarga mereka. (mks)