MAKASSAR, PIJARNEWS.COM-Meski tidak mudah, Lily Nuryah warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan, tetap bertahan dengan usahanya yang telah dirintisnya sejak 2017 silam.
Lily menggeluti usaha kacang mete. Memasarkan kacang mete ternyata tidaklah mudah, sebab Lily diperhadapkan dengan asumsi masyarakat terhadap kacang mente sebagai pemicu kolesterol.
Tentu saja itu menjadi tantangan bagi Lily. Butuh waktu dan perjuangan yang panjang hingga produk kacang mentenya bisa laku dipasaran.
Awalnya, kata Lily, produk kacang mentenya tidak dilirik konsumen. Karena itu Lily memulai dengan mengedukasi masyarakat dengan menyajikan dampak positif mengkonsumsi kacang mete bagi kesehatan.
Salah satunya untuk kesehatan jantung, kesehatan janin ibu hamil serta kesehatan kulit.
“Jangan berfikir negatif nya tapi berfikir manfaat mengkonsumsi kacang mente ini secara baik, artinya sesuai dengan porsinya tidak berlebihan, karena akan menimbulkan efek yang baik juga dalam tubuh,” ungkap Lily.
Lebih lanjut ia mengaku, perjuangan meyakinkan orang agar mengkonsumsi kacang mente berlangsung selama dua tahun lamanya.
Selain itu, perjuangan lain berupa mencari pangsa pasar yang sesuai, sebab katanya, kacang mente merupakan produk yang cukup mahal dan hanya laku dibeberapa kalangan saja khususnya menengah ke atas.
Sehingga sambungnya, ia harus juga membuat produk kacang mente yang bisa menjangkau masyarakat menengah kebawah.
“Karena mungkin mereka inginkan harga yang murah. Saya menjamin bahwa produk yang saya hasilkan itu yang murah tidak murahan tapi kualitasnya tetap baik,” terangnya.
Alhasil lewat survei dan pengalaman yang dilalui, akhirnya ia menemukan pangsa pasar yang sesuai. Kini ia berhasil bermitra dengan 10 hotel dan beberapa cafe di Makassar.
“Karena proses jatuh bangun, kadang, kadang saya bikin terus nggak laku, disitu saya tidak putus asa, saya cari pasar saya dimana. Dengan hal seperti itu, saya tau ternyata pasar saya tidak disini tapi ada disini. Pasar saya itu dipake di hotel-hotel, di mini bar dengan di cafe dan launchnya. Akhirnya saya sudah bermitra dengan 10 hotel untuk saya jual produk saya di hotel-hotel,” tukasnya.
Disamping itu kini produknya telah banyak diminati oleh berbagai kalangan bahkan produknya sudah dikenal dikanca nasional.
Tidak hanya itu produknya juga sering dipamerkan di luar negeri seperti negera Cina, Mesir, Korea dan Hongkong.
“Kemarin saya terakhir Mesir, sebelumnya produk saya dibawa dipamerkan di Hongkong, Negara Korea dan kemarin itu ke Cina,” tuturnya.
Usaha yang berproduksi di rumah pribadinya itu terletak di Kompleks perumahan dosen Unhas blok H Nomor 20, Jalan Perintis kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar.
Kini ia sukses menjalankan usaha tersebut, alhasil ia dapat meraup omset rata-rata perbulan mencapai Rp.50-60 juta. Dengan Jumlah Produksi 3 ribu pcs perbulannya.
Reporter : Sucipto Al-Muhaimin