MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Universitas Bosowa (Unibos) menggelar Uji Publik Calon Panitia Seleksi (Pansel) Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) yang berlangsung di Ruang Rapat Senat Lt.9, Jumat (3/5/2024).
Uji Publik ini menghadirkan Kepala Direktorat Lembaga Penjaminan Mutu, Dr. Hamsina, S.T., M.Si.sebagai Panelis dalam kegiatan ini dengan lima Calon Pansel Satgas PPKS Unibos yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa yakni Dr. Seri Suriani, S.E.,M.Si., Juliati M Japar, S.H., M.H., Dr. Ifa Safira, S.Pd., M.Pd., Sitti Utami Endang, S.E., Hanayuki dan Ulfina Yusmiar.
Kegiatan ini juga disambut oleh Wakil Rektor II Unibos, Dr. Ir. Zulkifli Maulana, M.P. sekaligus membuka Uji Publik ini secara resmi disaksikan oleh dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa Unibos sebagai peserta.
Saat memberikan sambutan, Dr. Ir. Zulkifli Maulana, M.P. menyampaikan pandangannya atas kekerasan seksual yang kerap terjadi di lingkungan kampus.
“Banyak sekali jenis-jenis kekerasan seksual yang mungkin saja dapat terjadi di lingkungan kampus mulai dari yang berbentuk fisik dan non-fisik, sehingga sangat perlu dan diwajibkan bagi seluruh kampus untuk membentuk Satgas PPKS masing-masing,” ujarnya.
Selanjutnya, ia mengungkapkan langkah ke depan yang akan dilakukan dalam mengatasi kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus.
“Ke depan kita akan membuat buku panduan untuk pencegahan dan penanganan kasus kekerasan seksual ini yang kemudian akan di sosialisasikan pada seluruh civitas academica agar dapat memahami dan menjaga tindakannya untuk menghindari kekerasan seksual,” tuturnya.
Selain itu, Wakil Rektor III Unibos, Dr. Seri Suriani, S.E., M.Si. yang juga menjadi Calon Pansel Satgas PPKS menuturkan bahwa kekerasan seksual merupakan dosa besar di dunia pendidikan yang sangat marak terjadi dalam beberapa tahun belakangan.
“Kasus kekerasan seksual merupakan salah satu dosa besar di dunia pendidikan yang sangat marak terjadi seperti pada tahun 2015 hingga 2021 di mana tercatat 67 kasus kekerasan seksual di lingkungan pendidikan dan ini masih belum termasuk yang tidak dilaporkan karena berbagai faktor yang mungkin saja terjadi,” sebutnya.
Kemudian, saat menanggapi pertanyaan dari panelis, ia juga menuturkan komitmen Unibos untuk menyelesaikan permasalahan kekerasan seksual dengan maksimal.
“Unibos akan menangani setiap kasus kekerasan seksual yang terjadi dengan maksimal sesuai dengan prosedur yang akan ditetapkan. Justru dengan mengalasankan nama baik kampus dengan tidak mengatasi kasus kekerasan seksual bisa sangat berbahaya ketika sudah viral di kalangan masyarakat,” pungkasnya.
Adapun proses seleksi Satgas PPKS Unibos akan dimulai pada 25 Mei hingga 6 Juni 2024. (adv)