MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Viral aksi walk out Fraksi Partai Keadilan Sejahtera pada rapat kerja Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dengan membentangkan petisi tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Perjuangan kader PKS memang tidak hanya legislator yang menduduki senayan, namun itu juga dilakukan di Daerah.
Seperti para kader PKS di Sulsel, anggota Fraksi PKS DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel), Sri Rahmi juga ikut melanjutkan perjuangan kader PKS di DPR RI. Hal itu disampaikan, Rahmi saat dikonfirmasi via telepon, Rabu (7/9/2022) malam.
Rahmi menilai, dalih yang diutarakan pemerintah terkait Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) semakin berat dan tidak rasional. Sebab kata Rahmi, beban itu justru ditimpakan kepada rakyat.
“Apa yang disampaikan pemerintah bahwa semakin berat beban APBN terus kemudian beban itu ditimpakan kepada masyarakat. Itu tidak rasional menurut kami,” tukas Rahmi.
Menurutnya, banyak dana besar pada program-program yang tidak strategis itu mestinya ditunda dan dialihkan sehingga tidak mengorbankan masyarakat kecil.
“Sepertinya jadi kayak pemerintah itu memindahkan bebannya ke rakyatnya. Dia tidak mengambilalih beban itu tapi dia memindahkan beban itu ke rakyatnya,” ungkap Rahmi.
Pihaknya berkomitmen akan terus melakukan penolakan baik itu dalam forum diskusi, di forum parlemen maupun di media sosial.
“Kita terus menggaungkan penolakan, biar masyarakat tahu, rakyat tahu bahwa di antara semuanya itu masih ada yang berpihak kepada rakyat kecil,” terang legislator PKS asal Sulsel itu.
“Masyarakat itu tidak berjuang sendiri. Teman-teman mahasiswa tidak berjuang sendiri. Ada kami yang menemani di parlemen,” sambungnya.
Selain itu, di forum DPRD Sulsel juga akan meneruskan aspirasi demostrasi ke pusat. “Karena semua kan pengambilan kebijakan kan di tingkat pusat, bukan di daerah. Jadi kita mendorong saja dari daerah, menyambung aspirasinya. Aspirasi teman-teman mahasiswa ke pusat,” tutupnya. (*)
Reporter : Sucipto Al-Muhaimin
Editor: Dian Muhtadiah Hamna