PAREPARE, PIJARNEWS.COM–Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare dalam hal ini Dinas Perdagangan (Disperindag) untuk mengatasi masalah kelangkaan gas bersubsidi 3 kilogram atau gas melon yang terjadi di Kota Parepare. Namun hingga saat ini warga masih kesulitan membeli gas elpiji tersebut.
Seperti yang terjadi dalam dua pekan terakhir ini, warga di Kota Parepare merasakan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram hingga harus rela antre sambil menunggu mobil pengangkut gas tersebut dari agen ke pangkalan. Tak hanya itu, warga membeli gas 3 kilogram di atas Harga Tertinggi (Het) Rp15.500.
Pelaksana Tugas (plt) Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Parepare, Ira, kepada Pijarnews.com mengemukakan, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji tersebut.
“Kami sudah melakukan upaya untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 kg di Parepare salah satunya dengan cara operasi pasar gas 3 kg. Kami juga sudah mengimbau kepada warga yang memiliki usaha makanan serta minuman agar menggunakan gas elpiji 5 kg/12kg berdasarkan surat edaran gubernur Sulawesi Selatan No. 54/747/DESDM tentang penggunaan Liquedfied Petroleum Gas (LPG) namun warga tetap tidak mengidahkan. Masih banyak warung makan dan restoran yang menggunakan gas 3 kilogram,” kata dia, saat ditemui di kantornya. Jumat, 31 Agustus 2018.
Meski sudah diimbau kepada warga di Parepare khususnya yang memilki usaha makanan, restoran, serta yang berpenghasilan diatas Rp 500 ribu namun itu tidak memberikan solusi.
Ira menambahkan, pihaknya terus memantau kelangkaan ini. Jika memang masih terjadi maka akan dilakukan koordinasi ke pihak Pertamina agar kuota ditambahkan untuk mengatasi kelangkaan tersebut. (*)
Reporter: Amir
Editor: Dian Muhtadiah Hamna