PINRANG, PIJARNEWS.COM–Fenomena tanah bergerak di Desa Suppirang Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang mengisahkan kecemasan warga setempat.
Kecemasan itu terus menghantui warga dikala hujan mengguyur Desa, sehingga warga setempat tiap malam harus waspada dan siaga.
Hal itu diungkapkan salah seorang warga setempat bernama Bernadus Berti saat diwawancarai pada Sabtu (24/6/2023).
Bernardus mengaku tiap malam dihantui kecemasan dengan adanya fenomena pergeseran tanah yang terjadi sejak tahun lalu.
Bahkan katanya tiap malam harus terus berjaga dan tidak tidur untuk memantau pergerakan tanah dengan mengunakan senter.
Meski sempat melawan perasaan takutnya, namun dirinya mengaku tak kuat hingga lari ketika hujan datang menguyur desa. Sebab menurutnya hujan berpotensi memicu terjadinya pergeseran tanah.
“Biasa gelisah toh, bahkan tiap malam itu harus berjaga karena kalau datang hujan deras itu siap-siap lari,” ungkapnya.
Ia juga menerangkan pergeseran dan keretakan juga terjadi di tanah rumahnya. Walau tidak disebutkan secara rinci, keretakan terjadi di sepanjang tanah rumahnya.
“Itu sepanjang tanah di rumah saya retak tanahnya,” terangnya.
Bencana yang terjadi sejak dua bulan lalu tersebut membuat sejumlah tempat mengalami keretakan tanah. Seperti dibeberapa rumah warga dan bangunan umum berupa pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) serta bangunan sekolah terdampak.
Tampak bangunan sekolah mengalami retak dan pergeseran tanah di halaman sekolah serta dalam ruangan kelas.
Pantauan pijarnews.com pergeseran juga di sejumlah lahan perkebunan warga. Terlihat tanah amblas setinggi 80 sentimeter sampai 2 meter.
Reporter : Sucipto Al-Muhaimin