PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Anggota DPRD Parepare dari Fraksi Gerindra, Yusuf Lapanna membagikan bantuan sosial (Bansos) berupa paket sembako kepada ratusan warga terdampak Covid-19 di Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Aksi sosial ini merupakan kegiatan peduli sesama akibat dampak Covid-19. Kegiatan ini digelar sebagai bentuk kepedulian Yusuf Lapanna kepada masyarakat Kota Parepare.
“Bantuan ini menggunakan dana pribadi. Sebelumnya, memang ada instruksi dari Partai Gerindra agar kader turun langsung membantu masyarakat yang terkena dampak Covid-19,” ujar Yusuf Lapanna kepada PIJARNEWS.COM, Senin (11/5/2020).
Pembagian sembako diberikan kepada 300 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di sejumlah titik di Kota Parepare. Diantaranya Kelurahan Lompoe, Lumpue, Wekke’e, Lamaubeng dan Kelurahan Galung Maloang.
Warga yang diberikan sembako merupakan warga yang terdampak Corona yang umumnya tak beraktivitas untuk mencegah penularan wabah corona. Ada juga warga yang sedang menjalani masa isolasi akibat penanganan Covid-19.
Selain itu, lanjut Yusuf, bantuan tersebut juga disalurkan kepada pekerja harian lepas dan warga yang benar-benar butuh uluran tangan.
“Yang kami utamakan pekerja harian lepas yang kena dampak langsung Covid-19. Selain itu, warga yang kurang mampu dan belum mendapatkan bantuan sosial,” kata legislator termuda di DPRD Parepare ini.
Kegiatan peduli sesama ini dilakukan Yusuf dibantu oleh timnya secara bertahap. Tahap pertama di Kelurahan Lompoe pada Kamis (7/5), tahap kedua di Kelurahan Lumpue pada Minggu (10/5). Tahap ketiga akan dilanjutkan pada Selasa di wilayah Wekke’e dan Lamaubeng. Di lokasi tersebut akan membagi 50 zak beras dan Rabu (13/5) kembali dilakukan pembagian di wilayah Bacukiki.
Ia berharap dengan bantuan sembako tersebut dapat meringankan beban masyarakat di masa-masa sulit akibat pandemi Covid-19 ini.
Di samping membagikan sembako kepada warga, anggota DPRD Kota Parepare ini, juga mendengar aspirasi dan keluhan warga saat melakukan reses. Ia berupaya memperjuangkan aspirasi warga tersebut. Keluhan yang dimaksud yakni persoalan bantuan sosial yang diduga tidak tepat sasaran dan pendataan yang kurang valid. Sehingga diperlukan verifikasi.
Tak hanya itu, sambung Yusuf, konstituennya juga mengeluhkan pencemaran sungai akibat limbah pabrik batu.
“Keluhan yang banyak muncul yakni masalah bantuan yang tidak tepat sasaran, BDT diduga tidak valid dan perlu diverifikasi. Keluhan masyarakat Lanyer, Kelurahan Galung Maloang yang diduga tercemari limbah pabrik batu. Akibatnya sungai yang selama ini dimanfaatkan masyarakat untuk pengairan kebun ikut tercemar,” papar kader Partai Gerindra Parepare ini. (*)
Reporter : Sunarti
Editor : Alfiansyah Anwar