BONE, PIJARNEWS.COM–Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone kembali menggelar rapat Senat Terbuka dalam rangka mengukuhkan guru besar, di Aula Utama IAIN Bone, Senin (26/12/2022).
Ada empat guru besar yang dikukuhkan yakni Prof. Dr. A. Nuzul, SH., M.Hum Guru Besar dalam bidang Ilmu Hukum, Prof. Dr. H. M. Amir HM.l, M.Ag, Guru Besar dalam Ilmu Tafsir Tarbawi, Prof. Dr. Abdulahanaa, S. Ag., M.Hi, Guru Besar dalam Ilmu Hukum Islam, Prof. Dr. Ridhwan, S.Ag., M.Ag, Guru Besar dalam Ilmu Sejarah Hukum Islam.
Rektor IAIN Bone Prof.Dr.H. Syahabuddin, M.Ag diawal sambutannya mengatakan bahwa IAIN Bone panen profesor.
Dengan nada bangga, ia menyampaikan bahwa guru besar itu adalah uswah dan merupakan jenderal kampus.
“Untuk mencapai guru besar, ada beberapa prinsip bugis yang harus dipegang, yakni attong, diattongangpi najaji. Yappong yaitu yappongangpa najaji. Accang, maksudnya amaccangengpa najaji dan Addoang, diaddongeppa nabbarakka,” ungkapnya dalam dialek bugis.
Ia juga mengungkapkan, apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para guru besar yang baru saja dilantik atas kontribusi yang telah diberikan kepada kampus. Syaharuddin juga berharap kepada dosen lainnya untuk menjadikan momen tersebut sebagai motivasi agar bisa meraih posisi yang sama, sehingga tahun-tahun berikutnya IAIN Bone panen professor lagi.
Bupati Bone dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten III Drs. H.Andi Yusuf S.IP. MH mengatakan, hari itu menjadi momen kebahagiaan dan luar biasa.
“Ini menjadi kebanggan saya dan seluruh masyarakat Bone. Ini merupakan peristiwa yang langka dan pertama di IAIN Bone dan bahkan di Kabupaten Bone yaitu mengukuhkan 4 Guru Besar,” ujar Yusuf.
Ia mengatakan, syarat menjadi professor semakin tinggi, namun, berkat semangat dan kemauan yang keras, akan terus menambah jumlah guru besar. Sebab, kata Yusuf, ini merupakan ujung tombak dalam memajukan masyarakat, bangsa dan negara khususnya di Kabupaten Bone.
Ia juga mengajak untuk berkomitmen menjaga mutu akademik.
Pada kesempatan itu, keempat guru besar membacakan orasi ilmiah dan menceritakan lika-liku perjuangannya sampai meraih puncak gelar akademik tertinggi. Kisah tersebut mampu menginspirasi para tamu undangan. (khd/alf)
Penulis : Khadijah Husain