SIDRAP, PIJARNEWS.COM —Badan Urusan Logistik (Bulog) Kabupaten Sidrap memastikan tidak menjual beras dalam kegiatan operasi pasar, dalam rangka bulan suci Ramadan. Hal itu disampaikan Kepala Cabang Bulog Sidrap Ibrahim Halim saat dikonfirmasi, Kamis (30/3/2023).
Ibrahim Halim mengungkapkan, tidak adanya penjualan beras pada kegiatan Operasi Pasar (OP) tersebut karena Bulog Sidrap kekurangan Stok beras. Pasalnya tahun ini pemerintah menugaskan Bulog untuk memenuhi kebutuhan beras bagi Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Karena itu pihaknya tengah menggenjot penyerapan pembelian beras.
“Bulog mendapat penugasan dari pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan PKH dan BPNT selama 3 bulan, yakni Maret, April, Mei di dua Kabupaten yakni Sidrap dan Enrekang,” ujar Anwar Halim.
Saat ini lanjutnya stok beras Bulog Sidrap hanya 100 ton, sementara kebutuhan untuk pemenuhan dalam program tersebut sebesar 435 ton perbulan, yang artinya kurang sekira 335 ton.
Anwar Halim mengungkapkan, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Bulog, Polres Sidrap dan mitra Bulog akan melakukan pertemuan.
“Rencana akan ada pertemuan dengan mitra Bulog, yang jumlahnya kurang lebih 140 mitra,” katanya.
Dari pertemuan tersebut Anwar Halim berharap agar para Mitra Bulog tersebut dapat membantu memenuhi kebutuhan penyerapan beras Bulog, yang nantinya akan digunakan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan yang terdata dalam bantuan sosial PKH dan BPNT.
“Kami berharap dengan pertemuan besok, mitra Bulog bisa memasukkan berasnya, agar kuota yang dibutuhkan terpenuhi,” katanya.
Lebih jauh dijelaskannya, kurangnya stok beras di Gudang Bulog Sidrap tersebut merupakan sejarah baru, hal itu disebabkan para mitra Bulog Sidrap lebih memilih menjual berasnya di pasaran, karena harganya lebih tinggi dibanding pembelian Bulog.
“Harga Bulog Rp 9950, sementara di pasaran lebih dari itu,” ungkapnya.
“Ya, meski harga beras Bulog memang belum bisa masuk hitungan, namun kami sebagai Mitra tentu berharap bantuan dari para Mitra kami,” harapnya.