JAKARTA, PIJARNEWS.COM— Tren kasus COVID-19 selama sepekan terakhir meningkat seiring dengan laporan varian Arcturus. Pemerintah mengumumkan dua kasus pertama di Kamis (13/4/2023), dan totalnya bertambah menjadi tujuh kasus di Senin (17/4/2023).
Terungkap bahwa varian Arcturus sudah masuk ke Indonesia sejak pertengahan Maret berdasarkan hasil sampel pertama yang digenome sequencing terkait pasien inisial TSH, berusia 56 tahun. Pasien tersebut berasal dari Jakarta.
Selain DKI, wilayah lain yang sudah mengidentifikasi kasus COVID-19 varian Arcturus adalah Jawa Timur.
Juru bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril menyebut Indonesia juga sudah menerima hibah 24.096 obat COVID-19 Paxlovid. Obat ini ditujukan untuk pasien agar tidak mengalami gejala berat hingga perlu perawatan di RS.
Hal ini untuk mencegah tren kasus COVID-19 rawat inap bahkan kematian. Jika melihat tren kasus COVID-19 dunia, kenaikan dengan munculnya varian Arcturus dilaporkan di 22 negara.
“Ada 22 negara terjadi kenaikan kasus, lima terbesar di India, Brunnei, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Australia,” beber Syahril dalam konferensi pers Senin (17/4/2023) dikutip dari detik.com.
“Dan ini semuanya ditandai dengan adanya subvarian baru Arcturus. Asal mulanya di India kenaikan 800 persen dalam empat pekan terakhir,” sambung dia.
Sementara tren kasus COVID-19 di Indonesia disebutnya relatif terkendali. Meski kasus harian meningkat, laporan yang sama tidak terlihat pada catatan pasien COVID-19 rawat inap dan kematian.
Angka kematian COVID-19 Indonesia belum melampaui standar WHO yakni di bawah satu per seribu penduduk, juga kasus rawat inap belum berada di atas lima per 100 penduduk.
“Angka ini masih dalam keadaan stabil,” klaimnya.
“Ini di satu sisi menjadi catatan bagi kita semua bahwasanya pandemi masih ada dan kemungkinan terjadi kenaikan kasus akibat varian baru,” sebut dia. (*)
Sumber: detik.com