PAREPARE, PIJARNEWS.COM- Laju inflasi di Kota Parepare terus mengalami peningkatan hingga 2023. Hal itu diungkapkan Nasrul, Fungsional Statistik Ahli Muda, Badan Statistik Parepare (BPS), saat ditemui tim Pijarnewscom, Rabu (11/10/2023).
“Peningkatan inflasi yang paling tinggi terjadi di 2022 disebabkan oleh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan biaya kampus Universitas, sehingga berdampak kepada kenaikan harga barang lainnya. Sedangkan untuk tahun ini peningkatan inflasi itu ada di beras,” sebut Nasrul.
Dijelaskannya, Inflasi terjadi disebabkan adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
Melansir laman resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Parepare. Selama tiga bulan terakhir Juli, Agustus, mengalami kenaikan. Pada September 2023 ada penurunan.
Pada Juli terjadi inflasi 2,89 persen, Agustus terjadi inflasi sebesar 2,87 persen. Dan September turun 1,85 persen.
“Pada Juli 2023 terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,89 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,25 pada Juli 2022 menjadi 117,55 pada Juli 2023. Tingkat inflasi m-to-m sebesar -0,08 persen dan tingkat inflasi y-to-d sebesar 1,35 persen,” seperti dilansir dari laman bpspare.go.id.
Diuraikan pula, pada Agustus 2023 terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,87 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,12 pada Agustus 2022 menjadi 117,4 pada Agustus 2023. Tingkat inflasi m-to-m sebesar -0,13 persen dan tingkat inflasi y-to-d sebesar 1,22 persen.
“Pada September 2023 terjadi inflasi y-on-y sebesar 1,85 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 115,45 pada September 2023 menjadi 117,59 pada September 2023. Tingkat inflasi m-to-m sebesar 0,16 persen dan tingkat inflasi y-to-d sebesar 1,39 persen,” urainya.
Reporter : Abd. Rahmat Paudzi ( Mahasiswa PPL KPI Stain Majene )