BARRU, PIJARNEWS.COM — Kepala Bidang Kepemudaan Dikpora Barru selaku Ketua Pelaksana Teknis Paskibraka 2017, Wahyuddin Suyuti, menanggapi kritikan dari Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Barru yang dialamatkan pada dirinya dan Dikopra.
Dia menilai, kritikan PPI Barru tersebut tidaklah beralasan, karena menurutnya tidak ada aturan yang mewajibkan bahwa PPI Barru harus dilibatkan dalam pelatihan Paskibraka.
“Alasan Ridwan (Ketua PPI Barru) menyebut Peraturan Menteri Pemuda Olahraga No. 0033 tahun 2014 dan Permen 0065 tahun 2015 tentang penyelenggaraan Paskibraka sebagai rujukan agar mewajibkan PPI dalam kegiatan ke-Paskibrakaan adalah ‘keliru’. Karena didalam Permen itu tidak menyebut bahwa PPI wajib dilibatkan dalam kegiatan pelatihan Paskibraka,” kata Wahyuddin kepada PIJAR. Minggu 19/8.
Dia bahkan meminta ketua PPI Barru untuk mengkaji ulang peraturan tersebut. “Saya minta saudara Ridwan membaca kembali kedua Permen Pemuda Olahraga itu. Menyangkut instruktur atau pelatih didalam Permen hanya dikatakan pelatih sebaiknya dari TNI dan Polri dan dapat dibantu oleh purna Paskibraka,” urainya.
“Namun kami kembali pertegas kata ‘dapat dibantu’ disini tidak mengandung kewajiban. Artinya jika dianggap perlu bisa saja dilibatkan. Dan juga terkait dengan surat edaran dari Gubernur Sulsel yang meminta untuk melibatkan PPI, itu sudah kita lakukan sampai tahap seleksi saja,” tegasnya.
Kendati demikian, pihaknya akan tetap menyambut baik jika suatu saat PPI Barru akan melakukan audiensi.
Diberitakan sebelumnya, Ketua PPI Barru, Ridwan mansur mengkritsi tindakan Dikpora Barru yang dinilai tidak menghargai PPI Barru karena melibatkan PPI Barru dalam kegiatan mendampingi Paskibraka 2017. (fdy/ris)