GOWA, PIJARNEWS.COM–Islam mengajarkan adil, ihsan, dan kasih sayang, namun tidak jarang penganutnya melakukan tindakan yang zalim, buruk, dan bermusuhan.
Islam juga mengajarkan kasih sayang, kerja sama, dan persaudaraan, namun terkadang penganutnya malah melakukan permusuhan terhadap sesama manusia, bahkan sesama muslim.
Begitu pula, ada orang Islam yang rajin dalam melakukan ibadah seperti salat, puasa, dan ibadah lainnya, tetapi sikap dan tindakannya penuh dengan kemarahan, kekerasan, ujaran kasar, kebencian, dan permusuhan.
Islam masih hanya berupa pengetahuan dan ajaran verbal, tetapi seringkali kurang diterapkan dalam kehidupan nyata.
Paradoks seperti ini merupakan bagian dari agama yang tidak mampu memberikan pencerahan.
Demikian antara lain pokok pikiran yang disampaikan Haidir Fitra Siagian, Ph.D., dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, ketika bertindak sebagai khatib dalam salat Idul Fitri 1 Syawal 1445 H, di Masjid Nur Yasin Perumahan BTN Gowa Lestari Kelurahan Batang Kaluku Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa, Rabu (10/4/2024)
“Ketika seorang muslim yang berhasil melaksanakan puasa ramadan, tentunya akan menjauhi segala bentuk perilaku yang salah, buruk, dan tidak layak dalam kehidupannya. Mengingat bahwa menjalankan puasa dengan sungguh-sungguh, puasa tersebut harus menjadi sumber kekuatan spiritual untuk membentuk perilaku yang baik dan menjauhi segala perilaku buruk”, kata mantan Ketua Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah New South Wales Australia ini.
Lebih jauh, Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan ini, ibadah puasa ramadan mengajarkan umat Islam untuk selalu bertindak jujur.
Oleh karena itu, seseorang yang menjalankan puasa dengan sungguh-sungguh tidak akan cenderung menjadi orang yang berbohong, mencuri, atau melakukan tindakan korupsi.
“Saat ini, rendahnya tingkat kejujuran perlu menjadi perhatian. Salah satu masalah dalam krisis moral yang sedang dihadapi bangsa kita adalah kehilangan nilai kejujuran di kalangan sebagian anak bangsa. Ketika orang yang kehilangan kejujuran tersebut menjadi pemimpin, hal ini tentu akan membahayakan negara yang kita cintai,” tegas alumni Universiti Kebangsaan Malaysia ini.
Dalam pelaksanaan salat Idul Fitri ini, diikuti segenap warga perumahan yang berada di sekitar masjid dan masyarakat lainnya. Turut hadir tokoh masyarakat dan pengurus masjid. Pelaksanaan salat di sini memang rutin setiap tahun. (*)