GOWA, PIJARNEWS.COM—Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) Makassar menggelar lokakarya mata kuliah, Sabtu-Ahad (5-6/10/2024) di kawasan wisata alam Malino, Tinggi Moncong, Gowa.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan kampus, termasuk Rektor UPRI Muh. Darwis Nurtinri, S.Sos., M.Si., serta Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma (YPTKD) Makassar, Dra. Hj. Halijah Nur Tinri, M.Si.
Dalam sambutannya, Dekan FISIP UPRI Nuddin, S.Sos., M.Si., menekankan pentingnya reformasi kurikulum yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan tuntutan zaman.
“Melalui lokakarya ini, kami berupaya merancang kurikulum yang tidak hanya relevan dengan perkembangan terkini, tetapi juga mampu mempersiapkan lulusan yang siap menghadapi dinamika dunia kerja yang semakin kompetitif,” ujarnya.
Salah satu isu utama yang dibahas dalam lokakarya ini adalah relevansi mata kuliah yang diajarkan di berbagai program studi.
Usman Tamrin, S.AP., M.AP., Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara, menekankan bahwa sejumlah mata kuliah sudah mulai usang dan memerlukan pembaruan.
“Referensi yang lebih mutakhir dan materi yang sesuai dengan konteks kebijakan publik serta birokrasi modern sangat diperlukan. Hal ini penting agar lulusan kita bisa lebih kompetitif, terutama di era digitalisasi birokrasi,” jelasnya.
Dari perspektif bidang ilmu komunikasi, Andi Asy’hary J. Arsyad, S.I.Kom., M.I.Kom., dosen Ilmu Komunikasi yang sedang melanjutkan studi di Universitas Padjadjaran Bandung, turut memberikan pandangannya.
Ia menilai bahwa kurikulum di Universitas Padjadjaran dapat menjadi contoh dalam mengembangkan kurikulum Ilmu Komunikasi di UPRI.
“Kurikulum di sana telah mengintegrasikan media digital dan perkembangan komunikasi global, dan saya melihat hal ini sangat relevan untuk diadaptasi di UPRI. Perubahan ini penting agar mahasiswa kita mampu bersaing di industri komunikasi yang terus berubah,” ungkapnya.
Lokakarya ini menjadi bagian dari upaya FISIP UPRI untuk melakukan evaluasi dan inovasi dalam sistem pendidikan, guna memastikan setiap program studi selaras dengan kebutuhan dunia industri dan perkembangan teknologi. Kegiatan ini ditutup dengan rencana tindak lanjut untuk mengimplementasikan hasil diskusi demi menciptakan perubahan yang signifikan di bidang akademik.
Dengan demikian, FISIP UPRI berharap reformasi kurikulum ini dapat mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki kompetensi akademik yang mumpuni, tetapi juga siap menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. (rls)