MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–DPRD Sulawesi Selatan mendesak Pemprov untuk mengambil alih subsidi dua koridor Teman Bus Trans Mamminasata yang dihentikan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Komisi D DPRD siap mendukung penambahan anggaran untuk memastikan kelangsungan layanan transportasi publik yang sangat dibutuhkan masyarakat ini.
Keputusan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang menghentikan subsidi dua koridor Teman Bus Trans Mamminasata sejak 1 Januari 2025 mengundang reaksi keras dari anggota DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel).
Keberadaan layanan bus ini, yang telah menjadi andalan transportasi publik bagi masyarakat Makassar dan sekitarnya, kini terancam dihentikan.
Menanggapi situasi tersebut, Ketua Komisi D DPRD Sulsel, Kadir Halid, mengungkapkan komitmennya untuk mendesak pemerintah provinsi agar segera mengambil alih subsidi dua koridor yang telah dihentikan, yaitu Koridor 1 (Panakkukang-Galesong) dan Koridor 2 (Unhas-Tamalanrea-Stasiun Mandai via Bandara Sultan Hasanuddin).
“Keberadaan Teman Bus ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Kami akan mendorong Pemprov Sulsel untuk menambah anggaran, agar kedua koridor ini bisa tetap beroperasi,” ujar Kadir Halid, Selasa (28/1/2025) dikutip dari HeraldSulsel.id.
Keputusan Kemenhub untuk hanya menyubsidi satu koridor Teman Bus, yaitu Koridor 5 (Unhas Tamalanrea-Fakultas Teknik Unhas Gowa), dinilai merugikan masyarakat yang bergantung pada layanan transportasi massal yang terjangkau ini. Masyarakat Sulsel, khususnya di Makassar, telah mulai bergantung pada Teman Bus untuk mobilitas sehari-hari. Namun, keterbatasan anggaran Pemprov Sulsel menjadi tantangan utama dalam pengambilan keputusan ini. Meskipun demikian, DPRD Sulsel berencana segera melakukan rapat internal pada Jumat (30/1/2025) untuk membahas solusi terbaik, yang kemudian akan dilanjutkan dengan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel.
Kadir menegaskan, jika Kemenhub tidak lagi mampu menyubsidi layanan tersebut, maka sudah saatnya Pemprov Sulsel mengambil alih tanggung jawab ini demi kepentingan masyarakat.
Keberlanjutan layanan Teman Bus menjadi isu penting bagi warga yang mengandalkan transportasi publik ini untuk akses ke berbagai tujuan vital, seperti pendidikan, pekerjaan, dan pusat perbelanjaan. Pemerintah provinsi diharapkan dapat melihat urgensi kebutuhan ini, meskipun anggaran terbatas, demi keberlanjutan mobilitas masyarakat Sulsel. (*)
Sumber: HeraldSulsel.id