MAKASSAR, PIJARNEWS.COM — Personel Polsek Tamalate langsung mengamankan proyektil peluru nyasar usai tim dokter RS Wahidin berhasil melakukan operasi pada bagian kiri atas kelamin balita 16 bulan, Sefti, korban peluru nyasar.
Hal tersebut diungkapkan tetangga Sefti, Yasmin yang sejak kemarin, Jumat, 2 Februari ikut menemani orantua Sefti selama di RS. Yasmin mengaku operasi baru dilakukan sekitar pukul 02.30 Wita hingga 04.30 Wita, subuh tadi, Sabtu 3 Februari.
” Selama itu pula, sejak dilarikan ke RS hingga operasi, Sefti puasa. Hanya ada infus di tangannya, ” jelas Yasmin saat dikonfirmasi.
Lanjutnya, Yasmin mengaku mendapat informasi terbaru dari ayah Sefti, Sugeng, bahwa kini Sefti sudah sadar dan sudah bisa minum dan makan seadanya. Kondisinya pun sudah mulai membaik dibawa penanganan dokter RS Wahidin.
“Sudah membaik, sudah bisa minum. Polisi dari Polsek Tamalate katanya sudah ambil itu peluru, ” terangnya.
Diketahui saat kejadian, Jumat, 2 Februari. Sefti dan kedua orangtuanya Sugeng dan Suryani tengah tertidur pulas di koshannya di Jalan Bontoduri 5, Setapak I, Kecamatan Tamalate. Sekitar pukul 05.00 Wita terdengar seperti suara petasan yang seketika diiringi dengam suara dari atas atap seng indekosnya.
Sefti lalu terbangun dan menangis. Kedua orangtuanya menduga anaknya hanya kaget. Suryani lalu memberi susu dari botol yang disiapkan. Ia sedang hamil sehingga dilarang menyusui anaknya.
Tangisan Sefti tidak berhenti. Saat diperiksa keduanya menemukan luka goresan di bagian atas kelamin anaknya. Saat diperiksa lebih teliti ternyata Sefti menjadi korban peluru nyasar. Kaget, Sugeng keluar rumah memastikan apakah ada kejadian yang terjadi sehingga peluru tersebut melukai anaknya.
” Ternyata tidak ada apa-apa. Sepi, saya langsung membawa anak saya ke RS, ” terang Sugeng.
Lanjutnya, terkait peluru nyasar tersebut ia hanya meminta kepada pelaku untuk mengaku dan meminta maaf. ” Saya harap yang melakukan datang dan meminta maaf saja, ” ungkapnya. (ang/asw)