MAMUJU, PIJARNEWS.COM — DPD Partai Golkar Sulawesi Barat mengakui kekalahan pasangan calon (paslon) Salim Mengga dan Hasanuddin Mas`ud (Salim-Hasan) yang diusung pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Barat, 15 Februari 2017.
“Meskipun calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung Partai Golkar kemungkinan besar tidak menang, tapi suara yang diperoleh cukup menggembirakan. Ini menunjukkan Partai Golkar masih memiliki kekuatan di Sulbar,” kata Sekretaris Partai Golkar Sulbar Hamzah Hapati Hasan di Mamuju, Kamis.
Menurut dia, berdasarkan hasil rekapitulasi Tim IT DPD Partai Golkar Sulbar yang diperoleh dari laporan para saksi di TPS seluruh kabupaten menunjukkan hasil yang cukup membanggakan.
Di seluruh TPS, kata Hamzah, suara Salim-Hasan selalu ada, bahkan di Kabupaten Polman dan Mamuju Utara memperoleh jumlah suara yang cukup signifikan.
Partai Golkar, kata dia, sebagai pengusung tunggal dan tidak berkoalisi dengan partai lain pada pilkada itu, sehingga pantas pihaknya berbangga karena suara yang diperoleh itu merupakan pencerminan suara partainya, bukan suara koalisi partai.
“Calon-calon lain boleh menang, tapi suara partainya tidak murni karena mereka ramai-ramai. Sedangkan kami hanya sendiri. Bayangkan ada yang koalisi hingga tujuh partai, maka wajarlah kalau suara mereka banyak. Jadi, ibaratnya Golkar dikeroyok oleh partai-partai lain pada pilkada kali ini,” ujarnya.
Berdasarkan hasil hitung cepat dari lembaga survei, kata dia, calon yang diusung oleh Partai Golkar menempati urutan ketiga dengan perolehan suara sekitar 25 persen.
“Suara yang diperoleh sebesar 25 persen ini cukup baik karena masa persiapan sangat minim sekitar tiga bulan. Bisa dibayangkan bagaimana kalau kita bekerja selama satu tahun, kami bisa menang,” ujar Wakil Ketua DPRD Sulbar ini. (ris)