PAREPARE, PIJARNEWS.COM —
Fenomena politik uang menjelang Pemilihan Legislatif (Pileg) dinilai sebagai bentuk kegagalan masyarakat melahirkan politikus berkualitas.
Pandangan tersebut disampaikan pengamat politik militer Prof Dr Salim Said dalam bincang dengan tema Ini Bukan Kudeta, Pesta Politik Zaman Now di Warkop Sweetnes 588, Sabtu 24 November 2018.
Menurut akademisi Universitas Pertahanan ini, menjadi
politisi itu ruwet tidak hanya harus menguasai secara teori tapi juga ada living reality atau realitas di masyarakat. “Kenapa saat era reformasi Gusdur yang naik jadi presiden bukan Megawati karena itu realitas politik. Harus dipahami juga pendekatan sosiologis, antropologis historis dalam politik,” kata Salim.
Menurutnya, fenomena lahirnya politisi Ceppe atau terpilih lantaran uang menandakan masyarakat gagal melahirkan politisi berkualitas. “Anda yang gagal melahirkan politisi berkualitas,” ungkap Salim Said saat menjawab pertanyaan Rahman Saleh.
Salim juga mengajak masyarakat untuk tidak membiarkan amanah kita kepada orang yang tidak bisa dipercaya dalam mengelola negara dan pemerintahan. “Yang bertanggungjawab sendiri adalah kita yang memilih, kalau kita memilih karena dapat 50 ribu itu ketololan kita dan tidak mungkin anda tidak bertanggungjawab. Kalau bertanya apa yang bisa dilakukan bukan kami atau yang tinggal di Jakarta tapi tantangan anda,” kata Salim.
Sementara itu politisi mileneal, Tasming Hamid yang ikut jadi narasumber mengatakan, terjun dipolitik bukan semata mata uang yang menenentukan. “Uang bukanlah segala-galanya, sebagai seorang politisi dibutuhkan kompetensi, keilmuan dan integritas,” kata Tasming. (arb)
Editor : Alfiansyah Anwar