PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Berawal dari modal mewakili suara warga di lingkungan sekitar rumah mereka masing masing, sejumlah Ketua Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT), di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, mencoba peruntungan menjadi Calon Legislatif (Caleg).
Sejumlah pekerja sosial masyarakat itu pun terdaftar di Daftar Calon Tetap (DCT) pada Pemilu serentak 2019 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Parepare. Peruntungan itu diharapkan dapat memberi perubahan nasib menjadi motivasi buat mereka. Sejumlah pengamat politik pun, memperediksi potensi peruntungan mereka.
Muhammad Ali, pengamat politik Kota Parepare, yang juga Mantan Anggota KPU Kota Parepare, memprediksi kedekatan dan pelayanan di masyarakat menjadi modal bagi para Ketua RT/RW yang bertarung dalam Pemilu Serentak 2019 ini.
“Peluang mereka sangatlah besar. Pelayanan dan kedekatan di masyarakat para Ketua RT/RW menjadi modal dalam mendulang suara. Namun harus diingat, Caleg dari latar belakang apapun peluangnya sama dalam memperoleh kursi.” Kata Muhammad Ali, Senin (21/1/2019).
Ingat kata Muhammad Ali, dalam bekerja untuk memperoleh suara, mereka (RT/RW) tak boleh sendiri dalam bekerja. Sosialsisai, kerja keras tim, termasuk semua Caleg dalam partai masing-masing juga menjadi penunjang dalam meraih simpati menuju gedung dewan yang terhormat.
“Untuk memperoleh satu atau dua kursi di setiap Daerah Pemilihan (Dapil), bukan suara setiap Caleg yang dihitung, akan tetapi jumlah suara partai. Kalau partai tersebut mampu memperoleh kursi, maka langkah selanjutnya adalah Caleg yang memperoleh suara terbesar yang akan mendapatkan kursi, sesuai perhitungan Bilangan Pembagi Pemilih (BPP). Nah Apakah RT/RW On The Way Parlemen mampu meraih lebih dari 1.000 suara.” ungkap Muhammad Ali.
Hal yang sama pun dilontarkan oleh Makmur Raona, yang juga pengamat politik Kota Parepare, dan akademisi Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Parepare.
“Tak bisa dianggap remeh. Potensi Caleg yang sekarang menjadi pelayan masyarakat yakni RT/RW. Sudah ada buktinya, dulu kita ingat namanya, Baktiar Taebe, ia dulu menjadi Pengrus RT/RW yang hanya bermodalkan memperlancar pengurus administrasi, ia pernah merasakan nikmatnya duduk di kursi legislatif, “ Kata Makmur Raona.
Menurut Makmur, kekuatan Ketua RT/RW juga kadang dimanfaatkan para calon Bupati atau Wali Kota dalam mendulang suara, pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Jadi mereka dianggap berpotensi besar dalam meraih suara menuju Parlemen. (*)
Reporter: Syamsuddin
Editor: Abdillah.Ms