PAREPARE, PIJARNEWS.COM– Pembukaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan digelar di Auditorium IAIN Parepare, Kamis (24/9/2020). Kegiatan itu dilaksanakan mengawali kegiatan perkuliahan khususnya kepada mahasiswa baru IAIN Parepare.
Ketua Panitia Dr. Agus Muchsin mengungkapkan sebanyak 1.310 peserta yang mengikuti PBAK secara virtual (online). Itu dilakukan guna meminimalisir penyebaran Covid-19 yang tengah melanda dunia termasuk Indonesia khususnya di kota Parepare.
Dalam sambutannya, Dr. Agus juga menguraikan tema PBAK yang diusung yakni integrasi tiga kecerdasan menuju mahasiswa berdaya saing; cerdas spiritual, cerdas emosional dan cerdas intelektual.
“Saat mahasiswa memiliki kecerdasan spiritual maka hati bercahaya lalu mereka nantinya mampu menyerap ilmu seperti salah satu hadis bahwa ilmu itu adalah ibarat cahaya. Maka yang bisa menerima cahaya adalah hati yang bersih, maka cerdas secara spiritual akan melahirkan kecerdasan emosional dan intelektual,” jelasnya.
Rektor IAIN Parepare Dr. Ahmad Sultra Rustan juga mengungkapkan pentingnya mahasiswa memiliki daya kritis dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
“Daya kritis yang ingin ditanamkan pada mahasiswa bukanlah daya kritis yang semu, bukanlah daya kritis untuk memberikan penilaian-penilaian hal-hal negatif tetapi daya kritis yang dimaksud disini adalah daya analisa. Sehingga daya kritis ini juga dilakukan dalam proses perkuliahan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan mereka,” jelasnya.
Daya kritis itu menurut Rektor, dapat menghasilkan penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Bagaimana seorang mahasiswa ketika melakukan riset, daya kritisnya muncul untuk fenomena-fenomena yang ada di masyarakat sehingga menghasilkan sebuah naskah akademik sebagai hasil penelitian,” tambahnya.
Selain Rektor IAIN Parepare, Presiden Mahasiswa IAIN Parepare Ricardi, Dirjen Pendidikan Islam Prof Dr H Muhammad Ali Ramdhani, Direktur PTKI Prof Dr H Suyitno dan Menteri Agama RI Fachrul Razi.
“Gunakan kesempatan menimba ilmu dengan sebaik-baiknya dengan terus belajar. Jangan biarkan sejengkal waktu terjeda untuk membaca, menimba pengalaman, merawat pergaulan dan mengasah hati dan pikiran untuk kepedulian social,” pesan Menteri Agama RI Fachrul Razi.