ENREKANG, PIJARNEWS.COM — Pasangan suami istri asal Garege, Desa Lebang, Kecamatan Cendana, Enrekang, Nurdin (45) dan Nurlela (40), tak menyangka anaknya terlahir dengan kelainan. Anak ke tiganya (Atifa 1,6 tahun) terlahir tanpa anus (tresia ani) atau imperforata, dengan kelahiran kongenital yang menyebabkan anus tidak terbentuk dengan sempurna.
Orang tua Atifa baru mengetahui ketika anaknya berumur 9 hari, saat ingin membersihkan buang air besar (BAB), Nurlela kaget karena BAB anaknya, lewat alat kelaminnya.
Pasangan keluarga ini hanya pasrah karena Atifah lahir dengan sistemik lupus eritematosus (SLE) atau sering disebut sebagai lupus, juga dikenal sebagai penyakit seribu wajah, ironisnya anak keduanya Ahmad Iffad (7) mengalami kelainan penyakit (mikrosefalus) atau biasa disebut, kondisi ukuran kepala yang lebih kecil dari normal, dan anak sulungnya Jihan Ramadani (13) lahir dengan proses normal, kini bersekolah di aliyah DDI Enrekang.
Saat Atifah berusia satu tahun ia dirujuk ke RSU Wahidin untuk menjalani operasi pemotongan usus, operasi pun berhasil namun kedua potongan ususnya harus dukeluarkan melalui perut agar (BAB-nya) bisa keluar, kurang lebih dua puluh hari ia dirawat, hingga pulang ke kampung halamannya.
Nurlela menceritakan kepada Pijarnews.com, bahwa kedua anaknya, Ahmad hanya merasakan terbaring tidak bisa berdiri dan duduk, dan adiknya Atifa hanya merangkak dan sering mengeluarkan darah dari bekas operasinya, sehingga mengalami iritasi.
Apalagi kedua anaknya selalu memerlukan popok bayi, kasa steril, susu bubuk dan salep merk Burnazin yang harganya relatif mahal.
Sedangkan suaminya hanya buruh tambang pasir, tentu sangat membutuhkan biaya besar untuk operasi lanjutan.
“Ini kami juga sangat berat karena masih numpang sama orang tua belum memiliki rumah sendiri,” tutur Nurlela dengan nada sedih.
Semoga ada dermawan mengulurkan rezekinya kepada keluarga Nurdin dan Nurlela untuk meringankan beban hidupnya.(*)
Reporter : Armin