PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Acara deklarasi masyarakat anti hoax diadakan di Monumen Habibie Ainun Kota Parepare, Jumat 26/5. Sayangnya, tidak ada penjelasan dari Pemkot Parepare mengenai hal-hal berkaitan dengan acara tersebut.
Pijarnews melayangkan permintaan wawancara, baik kepada Humas Setdako maupun kepada Diskominfo Parepare. Namun tidak mendapat respon. Kabag Humas Amarun Agung Hamka bahkan memblokir WA reporter Pijarnews, dan memilih tidak menjawab pertanyaan yang diajukan.
Pijarnews menanyakan latar belakang diadakannya kegiatan tersebut, berapa anggaran yang digunakan, langkah-langkah strategis pemerintah dalam menangkal berita hoax, serta bagaimana persepsi Pemkot, terkhusus Humas Setdako terhadap berita yang dikategorikan pemerintah sebagai berita hoax, fitnah dan kebencian. Pijarnews juga meminta contoh konkret berita hoax yang tersebar di Parepare, sehingga Pemkot merasa perlu membuat deklarasi tersebut.
Pijarnews menyesalkan keengganan Humas memenuhi permintaan wawancara tersebut. Hal itu bukan kali pertama terjadi. “Padahal niat kami adalah membantu Pemkot mengedukasi masyarakat tentang apa dan bagaimana yang dimaksud berita hoax, fitnah dan kebencian. Sebagai media resmi, kami tentu ikut geram jika hoax merajalela,” tegas redaktur Pijarnews, M Haris Syah.
Sementara, penjelasan dari Diskominfo mengenai kegiatan tersebut diupayakan oleh reporter Pijarnews. Sayangnya, Kadiskominfo Zahrial Djafar tidak bisa ditemui diruang kerjanya. Pijarnews hanya mendapati salah satu kepala bidang namun menolak memberi penjelasan karena disebut tidak berwenang. (mul/ris)