MAMUJU, PIJARNEWS.COM — Komisaris Utama PT Mitra Husada Manakarra DR Suhardi Duka secara simbolis melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Mitra Manakarra, Selasa (18/5/2021) kemarin.
Rumah Sakit (RS) Mitra Manakarra ikut rubuh setelah diguncang gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,2 pada 15 Januari lalu.
RS Mitra Manakarra itu akan dibangun berlantai dua, dengan konstruksi sudah melalui perencanaan aplikasi software etabs 2016. Aplikasi itu untuk mengetahui kebutuhan pembangunan yang tahan gempa.
Suhardi Duka mengatakan, bangunan lantai dua yang akan dibangun berorientasi kepada keamanan dan kenyamanan pasien. Meskipun sesungguhnya, rancangan bangunan bisa mencapai empat lantai.
“Teman-teman konsultan bilang bangun aja lantai empat, tapi saya minta tak usah, cukup lantai dua saja. Konstruksi yang kita bangun ini konstruksi lantai empat tapi kita hanya lantai dua, kekuatan gempa magnitudo 8,5 itu insya Allah masih aman,” katanya, Rabu (19/5/2021).
Luas banguan 36 x 36 meter dengan kapasitas 130 tempat tidur. Selain itu, SDK juga berpedoman kepada undang – undang tentang kesehatan serta ketentuan BPJS Kesehatan.
“Semua di dalam menggunakan partisi jadi tidak akan ada lagi tembok. Dinding luar kita menggunakan bata ringan, kalau toh itu, bongkar rusak saya kira itu juga tidak membunuh,” harapnya.
Pria yang kini duduk sebagai Anggota DPR RI Komisi IV itu mengatakan, RS Mitra Manakarra menjadi tipe C. Diharapkan dapat menjadi rumah sakit rujukan bagi masyarakat di Sulawesi Barat.
“Konsepnya bagaimana harmoni dengan rumah sakit di Sulawesi Barat, bagaimana harmoni dengan kondisi lingkungan kita,” tutupnya.
Peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Mitra Manakarra juga dihadiri Ketua DPRD Sulbar, Sitti Suraidah Suhardi, Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi dan Wakil Bupati Mamuju Ado Mas’ud.
Reporter: Nur Mubarak