SIDRAP, PIJARNEWS.COM–Dalam rangka peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2022 tingkat Kabupaten Sidrap, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar tes urine beberapa staf OPD lingkup Pemkab Sidrap serta berbagai komunitas pencinta jalan raya seperti komunitas otomotif dan kurir, Selasa (28/6/2022).
Kegiatan yang berlangsung di halaman kantor Badan Kesbangpol Sidrap, dihadiri Asisten Administrasi Umum, Nasruddin Waris, Kepala Kesbangpol, Ruli, Kasat Intelkam Polres Sidrap, Iptu Suhardi, Kasatlantas, AKP Mahrus Ibrahim, KBO Narkoba, Iptu Mattalunru, Dokter Umum RSUD Arifin Nu’mang, dr. Ahmad Zaki Hasibuddin.
Kepala Kesbangpol Sidrap, Ir. Ruli dalam laporannya menyampaikan, kegiatan tes urine terdiri dari berbagai komunitas dan staf OPD lingkup Pemkab Sidrap dilaksanakan dalam rangka Peringatan Hari Anti Narkotika Nasional.
Menurutnya, Ide kegiatan tersebut berangkat dari keinginan para komunitas untuk membuktikan bahwa tanpa penggunaan zat adiktif mereka dapat bekerja lebih baik.
“Kegiatan ini sekaligus membuktikan bahwa komunitas yang ada di kabupaten sidrap itu turut serta mendukung dalam pencegahan narkotika,” ujarnya.
Sementara, mewakili Ketua BNK Sidrap, Nasruddin Waris menyampaikan pentingnya upaya bersama menghindari narkoba. Menurutnya, peran seluruh stakeholder sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba).
Ia tak lupa menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat serta aparat yang tak hentinya mencegah dan memberantas peredaran narkotika di Kabupaten Sidrap.
“Narkoba adalah musuh kita semua, melalui partisipasi dalam kegiatan tes urine ini sekaligus menghilangkan stigma buruk Sidrap tentang narkoba khususnya sabu-sabu. Semoga Sidrap bebas dari narkoba,” tutupnya.
Pada kegiatan tersebut, sebanyak 82 orang menjalani tes urine. Dari hasil tes urine tersebut, semuanya dinyatakan negatif.
Sebagai informasi, Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) diperingati tanggal 26 Juni setiap tahunnya, merupakan bentuk keprihatinan masyarakat dunia terhadap korban penyalahgunaan narkotika. Sekaligus dimanfaatkan sebagai momentum memperkuat aksi dan kerja sama dalam mewujudkan dunia yang terbebas dari narkotika dan obat-obatan terlarang.