PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Mencermati keresahan masyarakat atas naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, maka Majelis Daerah (MD) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) bersama Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Parepare bakal menggelar aksi turun ke jalan.
Karena itu, MD KAHMI mengajak masyarakat dan Lembaga Sosial lainnya untuk bersama melakukan aksi unjuk rasa, Kamis (8/9/2022) besok. Rencana titik aksi yakni di depan Depot Pertamina di Soreang dan Gedung DPRD Kota Parepare.
Aksi demo dilakukan berdasarkan Hasil keputusan rapat bersama KAHMI Parepare, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Parepare dan sejumlah perwakilan LSM dan ormas lainnya di Kafe Swetness Alya, Jalan Mattirotasi, Parepare, Rabu (7/9/2022).
Pengurus teras MD KAHMI Parepare, H Rahman Saleh mengatakan, aksi unjuk rasa dilakukan untuk menuntut pemerintah segera menganulir kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
“KAHMI dan HMI Insya Allah bersama LSM dan ormas lainnya akan turun ke jalan mendesak pemerintah menurunkan harga BBM Bersubsidi,” ujar Rahman Saleh kepada wartawan.
“Kita juga berharap dari komunitas nelayan dan Emak-emak agar ikut berpartisipasi. Semoga pemerintah bisa mendengar aspirasi masyarakat,” tambah mantan Anggota DPRD Parepare ini.
Rahman Saleh menilai bantuan langsung tunai atau BLT yang diberikan oleh pemerintah itu tidak banyak membantu.
“Yah bahkan kita lihat selama ini BLT itu kadang jadi lahan korupsi bagi oknum pejabat. Jadi saya kira ini adalah momen pemerintah khususnya Presiden Jokowi untuk berbesar hati menganulir pencabutan subsidi dengan menurunkan kembali harga BBM,” terang mantan Ketua Presidium KAHMI Parepare ini.
Selain itu, dia menyampaikan di Malaysia sekarang justru pemerintahnya menurunkan harga BBM seiring dengan menurunnya harga minyak dunia.
“Penurunan harga BBM dilakukan oleh Pemerintah Malaysia. Kita justru malah menaikkan. Ya dimana perasaannya,” ujar Rahman Saleh.
Rahman Saleh menyindir, sejumlah petinggi partai, dulu sempat menangis ketika BBM naik dimasa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Dimana itu partai-partai yang katanya wong cilik dan semacamnya. Jadi saya kira itu kita berharap semoga aksi ini banyak diikuti oleh masyarakat. Kita rencanakan besok jam 9 pagi,” tegasnya.
Dia menghimbau masyarakat memasang bendera setengah tiang di depan rumah masing-masing. Itu, kata Rahman Saleh, sebagai bentuk berkabung atas naiknya harga BBM.
“Ya inikan sebenarnya musibah,” ucapnya.
Menurut Rahman, ini juga bukan hanya persoalan BBM, tapi juga terlait persoalan leadership atau kepemimpinan.
“Kenapa bisa seperti ini, coba kita pikir, pemerintah seolah tetap memaksakan (pembangunan, red) Ibu Kota Nusantara dengan dana ratusan triliun. Selain itu memaksakan proyek kereta api cepat,” kata Rahman Saleh.
“Kita berharap Presiden Jokowi segera mengambil keputusan untuk kembali menurunkan harga BBM,” harapnya. (*)
Reporter : Faizal Lupphy