PAREPARE, PIJARNEWS.COM– Diare ditandai dengan meningkatnya intensitas BAB yang disertai dengan tinja yang encer. Meski hal itu keluhan kesehatan yang umum dialami oleh masyarakat Indonesia, namun tetap tidak boleh diabaikan karena bisa menyebabkan dehidrasi. Diare sendiri bisa disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri.
Selain batuk dan pilek, diare termasuk penyakit yang sering muncul pada saat musim penghujan. Nah, diare yang muncul saat musim hujan umumnya termasuk ke dalam jenis diare musiman. Ini alasan mengapa diare lebih rentan terjadi saat musim hujan termasuk pada anak.
Nah, Dokter Spesialis Anak RSUD Andi Makkasau Parepare, dr Yulianti Mochtar memberikan sedikit tipsnya. Menurut dr Yulianti biasanya anak yang mengalami diare dapat dilihat dari kondisi fisik, dimana frekuensi Buang Air Besar (BAB) sering setiap hari. Kemudian Anak malas makan dan minum, serta lemas.
Meski begitu, Dokter Yuli meminta orang tua tak panik jika buah hatinya terkena diare. Untuk mengatasinya, ia menyarankan orang tua untuk tetap menjaga kebersihan.
“Perhatikan pula pola makan yang bergizi, dan segera ke pusat pelayanan terdekat jika ada keluhan seperti demam, batuk, berak encer dan muntah,” ujarnya, Senin (10/10/2022).
Selain Diare dan flu, penyakit yang bisa muncul pada musim hujan adalah demam berdarah, Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan demam typhoid. Karena itu, agar terhindar dari penyakit tersebut, dr. Yuli tetap menyarankan masyarakat agar menerapkan 3 M.
“Lakukan 3 M (menutup, menguras, menimbun), sebagai antisipasi,” tandasnya.