PINRANG, PIJARNEWS.COM — Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen Totok Imam Santoso didampingi Ibu Ketua Persit Kartika Chandra Kirana XIV Hasanuddin, Ny Desi Totok Imam beserta rombongan berkunjung ke Kabupaten Pinrang.
Kunjungan tersebut dilakukan di tempat pengelolaan pupuk organik di Dusun Bontopucu, Desa Ammassangang, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang, Kamis (13/10/2022).
Hadir dalam kegiatan itu Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid, Dandim 1404 Pinrang Letkol Aris Barunawan, Ketua DPRD Pinrang H. Muhtadin, dan Kejari Pinrang, Agus Khairuddin serta jajaran Pemkab Pinrang.
Dalam Kunjungan Pangdam Belajar secara langsung membuat pupuk, kemudian dilanjutkan melakukan
gerakan penanaman pohon.
Mayjen TNI Totok Imam Santoso mengungkapkan sebagai pejabat baru kunjungan yang dilakukannya di Kabupaten Pinrang untuk mengenal wilayah.
“Kunjungan saya di Kabupaten Pinrang sebagai seorang pejabat baru saya harus mengetahui kondisi medan saya bagaimana dan sebagainya,” katanya.
Selain itu, untuk menindaklanjuti perintah Presiden, juga perintah Kepala Staf Angkatan Darat dalam menyikapi perkembangan penguatan terhadap ketahanan pangan.
“Alhamdulillah tadi ditunjukkan inovasi baru terutama berkaitan dengan pembuatan pupuk baru,” ungkapnya kepada Pijarnews.com.
Mayjen Totok Imam Santoso mengaku mendapatkan pengalaman yang luar biasa dari penjelasan dari Anas Tika, seorang petani teladan tingkat Nasional asal Kecamatan Cempa, Pinrang. Anas Tika kerap dipanggil dengan gelar professor tikus.
Selain itu, pengalaman yang didapatkan akan ditularkan ke satuan Kodam XIV Hasanuddin.
“Kemudian bagaimana juga peningkatan kualitas penanaman padi salah satunya dengan pencegahan hama tikus, tadi itu pengalaman yang sangat bagus sekali dan ilmunya bagus sekali, nanti saya akan tularkan ke seluruh satuan saya di Kodam XIV Hasanuddin,” jelasnya.
Dia menuturkan kunjungannya tersebut diharapkan terjalin silaturahmi dengan seluruh stakeholder di wilayah, agar tercipta sinergitas yang kompak.
Pangdam juga menegaskan agar masing-masing wilayah sudah melaksanakan ketahanan pangan. “Karena kita perlu itu saat ini,” katanya.
Menurutnya, keterlibatan TNI dalam menjaga ketahanan pangan tidak bisa sendiri dibutuhkan kerja sama yang baik terutama dengan pemerintah daerah.
“Iya, TNI tidak bisa sendiri. TNI bekerja sama dengan Pemkab, di situ ada Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Perikanan dan juga teman-teman yang lain dari kepolisian, dari institusi kejaksaan, mungkin DPRD-nya pengadilan sama-sama,” jelasnya.
Mayjen Totok Imam Santoso berharap Pinrang bisa menjadi pilot proyek dalam hal pertanian, terutama berkaitan dengan pembuatan pupuk secara mandiri.
“Pembuatan pupuk secara mandiri tadi yang harganya cukup murah kemudian bahan-bahannya juga gampang,” ungkapnya.
“Selain itu, masalah pembasmian tikus bisa tularkan sebab ide otodidak ini berasal dari kita saja begitu,” tutupnya. (Fzl)