PANGKEP, PIJARNEWS.COM–Dange, kue tradisional yang banyak dijumpai di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Khususnya di Kecamatan Segeri, disepanjang jalan anda akan menemukan banyak kios-kios masyarakat yang menjajakan dagangannya dipinggir jalan poros Pangkep – Barru tersebut.
Dange merupakan kue khas dari Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep). Kue ini memiliki aroma yang harum dengan rasanya yang manis, dengan bentuk mirip kue Buroncong.
Salah satunya, Jusnaeni (35) ia mengaku sudah 15 tahun menjual Dange dikios milikinya, Desa Benteng, Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkep.
“Sudah sekira 15 tahun. Dulu orang tua yang jual, sekarang melanjutkan usahanya,” kata Ibu dua anak itu.
Proses pembuatan Dange cukup mudah. Jusnaeni menyebut, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Dange diantaranya, gula merah, beras ketan hitam, dan kelapa. Untuk proses pembuatan ia mengatakan, cetaknya terlebih dahulu dibakar. Sambil menunggu panas, bahan yang terdiri dari gula merah, beras ketan hitam, dan kelapa disatukan pada wadah untuk dijadikan adonan.
“Gula merah, beras ketan hitam, dan kelapa dicampur semua. Jika cetakan sudah panas baru diisi adonan, lalu disimpan di daun,” ungkapnya sambil menunjuk cetakan dan daunnya.
Dange memiliki tiga varian rasa, diantaranya coklat, keju dan original dengan harga yang terjangkau, Rp. 20.000 dalam satu kotak kue berisi 5-7 Dange.
Jusnaeni mengungkapkan, perhari saat ini, Dange jualannya bisa laku 3-4 kotak. “Sekarang biasanya 3-4 kotak, tidak kayak dulu. Kalau dulu memang lumayan banyak laku. Semenjak Covid-19 pembeli agak berkurang,” ujarnya.
Dengan harga Rp. 20.000 per kotaknya dan hanya 4 kotak perhari yang laku, itu berarti Jusnaeni mampu mendapat Rp 80.000 perharinya. (why)