MAMUJU, PIJARNEWS.COM –Badan Kontak Majelis Taklim ( BKMT) Sulbar menggelar sosialisasi penanggulangan penurunan angka stunting dan pernikahan anak usia dini, Senin (27/9/2021).
Bekerjasama BKMT Mamuju dan Pemprov Sulbar, sosialisasi berlangsung di Aula SD Negeri 1 Unggulan Mamuju, yang dibuka langsung oleh Ketua BKMT Sulbar, Andi Ruskati Ali Baal.
Ketua BKMT Sulbar, Andi Ruskati Ali Baal menekankan, upaya penanggulangan penurunan angka stunting dan pernikahan anak usia dini harus dilakukan secara komprehensif dan bersinergi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten. Intervensi yang tepat dengan memperkuat program perlindungan sosial yang ada dan integrasi program bantuan sosial sepenuhnya untuk membangun SDM masyarakat miskin dan rentan.
“Permasalahan stunting dan pernikahan anak usia dini adalah PR kita semua, khususnya Ibu-Ibu karena kita yang paham betul seperti apa itu hamil, melahirkan, merawat anak, serta memberikannya asupan gizi. Untuk itu, tepatlah barangkali tugas ini diberikan kepada kita semuanya kaum perempuan, untuk mendekatkan diri dan memikirkan bagaimana ke depan stunting ini bisa turun di Sulbar utamanya di Mamuju,” kata Andi Ruskati.
Melalui sosialisasi itu, Andi Ruskati berharap kepada semua Pengurus BKMT Mamuju untuk ikut berpartisipasi dalam penanggulangan masalah tersebut, dengan menyampaikan edukasi kepada ibu-ibu utamanya majelis taklim yang ada di setiap kecamatan.
Pada kesempatan tersebut, Andi Ruskati juga mempresentasikan angka provinsi prevalensi stunting yang paling tinggi, yaitu Sulbar berada di posisi kedua setelah Nusa Tenggara Timur. Sedangkan untuk pernikahan anak usia diini, Sulbar berada diurutan ketiga yang paling tinggi setelah Bangka Belitung dan Kalimantan Selatan.
Dalam kegiatan itu, Ketua BKMT Sulbar didampingi Ketua BKMT Mamuju Salma Duka dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Djamilah. (rls)
Editor: Dian Muhtadiah Hamna