MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Pemerintah Australia akan membantu total pengembangan sapi yang akan menyokong Sulsel sebagai lumbung daging nasional. Bentuk keseriusan itu, Australia mengirim delegasi ke Sulsel untuk meninjau daerah yang bisa dijadikan basis pengembangan sapi.
Gubernur Sulsel, Prof M Nurdin Abdullah menilai kerja sama dengan Australia memiliki arti yang sangat penting bagi Indonesia secara umum dan lebih khusus lagi bagi Sulsel yang sedang menggalakkan program penggemukan sapi.
Hal itu dijelaskan Nurdin Abdullah saat menerima delegasi Australi di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Senin, 26 Agustus 2019. Rombongan dipimpin Konsul Jenderal Australia di Makassar, Richard Mathews. Delegasi Australia ini akan melihat potensi pengembangan sapi di Parepare, Sidrap, Enrekang, Bone, Polopo, Masamba, Seko, dan Rampi.
Menurut Prof M Nurdin Abdullah, potensi kerja sama dengan Australia sangat besar dan memiliki nilai ekonomi tinggi untuk kesejahteraan rakyat.
Australia, jelas Nurdin Abdullah, memiliki ahli dalam sektor peternakan. Sementara Pemerintah Sulsel, memiliki program mengembalikan status sebagai produk ternak.
Sebagai negara tropis, Nurdin Abdullah mengaku malu, bahwa Indonesia selalu mengimpor daging.
Gubernur berharap kunjungan delegasi Austalia ke beberapa daerah di Sulsel, memberi sebuah nuansa bagi daerah ini untuk betul-betul merealisasikan proyek pengembangan dan penggemukan peternakan.
Seko dan Rampi di Luwu Utara memiliki potensi yang besar untuk pengembangan peternakan sapi. Nurdin Abdullah berharap, ke depan di Sulsel menjadi daerah penghasil daging dan juga susu.
“Target Pemorov Sulsel untuk jadi lumbung daging nasional segera terwujud,” ujarnya.
Menurut Nurdin Abdullah, beberapa peternak di Sulsel sudah sukses mengembangkan sapi dengan berat 1,8 ton per ekor. Itu ada di Bone.
“Kalau semua daerah khususnya di Seko dan Rampi bisa. Saya yakin, upaya jadikan Sulsel sebagai lumbung daging nasional akan cepat terealisasi,” katanya.
Menurut Richard, Australia bersedia menyediakan indukan sapi untuk merealisasikan program Pemerintah Sulsel sebagai daerah penghasil utama daging di Indonesia.
Richar berharap, ke depan di Sulsel, ada standar yang baku dalam pengembangan peternakan sapi dan proses pemindahan ternak sapi dari daerah yang satu ke daerah tujuan. “Rumah potong hewan juga harus standar,” katanya. (rls/dmh)