MAKASSAR , PIJARNEWS.COM — Lahir dari keluarga biasa-biasa, yakni memiliki seorang ayah dari kalangan guru tidak membuat HAM Nurdin Halid (NH) berhenti membangun cita-cita yang besar dan mimpi yang tak ada batasnya.
Sadar akan didikan seorang guru yang sangat penting dalam mendorong generasi bangsa yang hebat, NH pun meluncurkan buku dengan judul ‘Nurdin Halid Tanpa Nama Besar’.
Rencananya, buku tersebut akan dibedah oleh sejumlah praktisi dan akademisi. Tujuannya untuk memahami secara mendalam makna yang hendak disampaikan penulis tentang NH dalam buku itu.
Adalah tim Pemenangan Garda Rumah Nurani NH-Aziz yang menggelegar pertemuan di Rumah Pemenangan NH-AZIZ, Jalan Penghubur, Kota Makassar, Senin malam, 27 Agustus 2017.
Pada pertemuan itu mereka membahas tingginya animo masyarakat terhadap buku “Nurdin Halid Sosok Tanpa Nama Besar”. Ketua Umum Tim pemenangan, Affandi Ismail melaporkan bahwa buku itu mendapat respon positif dari kalangan pemuda, khususnya mahasiswa.
“Buku itu menjadi kontroversi di tengah informasi yang berkembang selama ini yang merugikan Pak NH. Juga menjadi penyeimbang atas kampanye negatif yang mulai menyerang beliau secara massif yang ditemukan di beberapa daerah, seperti, Bulukumba, Bone, Wajo, dan Luwu,” jelas Fandi, sapaan akrab Ketum Garda Rumah Nurani NH-Aziz tersebut.
Menurut Fandi, jaringan Garda Rumah Nurani NH-AZIZ dari kalangan mahasiswa dan pemuda dari berbagai kampus dan daerah di Sulsel meminta buku itu dibedah. Karena buku itu memberikan informasi baru dan berbeda, sehingga generasi muda memiliki referensi yang memadai di dalam memberikan penilaian terhadap sosok Nurdin Halid sebagai Calon Gubernur.
Informasi yang mereka peroleh selama ini, kata dia, kebanyakan menyudutkan Ketua Harian DPP Golkar itu. Olehnya itu, melalui bedah buku, sosok Nurdin Halid yang sebenarnya akan lebih dikenali oleh seluruh elemen masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Azis Halid, Pembina Garda Rumah Nurani NH-Aziz, yang memimpin pertemuan, menyambut positif saran bedah buku itu untuk dilakukan. Ia pun akan menghadirkan penulis buku tersebut.
“Saya meminta Garda membentuk tim dan rencana kerja untuk bedah buku itu. Saya berusaha menghadirkan penulisnya kalau dianggap perlu dihadirkan,” ujar Aziz Halid. (Adv/ris)