PALU, PIJARNEWS.COM — Mutasi pejabat di Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Tengah kembali terjadi, Kombes Pol Suwanto yang baru memimpin institusi anti-narkoba tingkat provinsi itu sekarang posisinya digantikan oleh Kombes Pol Tagam Sinaga.
Suwanto yang baru menjabat sekitar 43 hari itu, kembali akan bertugas di BNN Pusat, sementara Tagam Sinaga sebelumnya merupakan penyidik utama tingkat I di Bareskrim Polri. Acara serah terima jabatan dilangsungkan di Kantor BNNP Sulteng, Jalan Soekarno Hatta, Jum’at.
“Saat ini kondisi peredaran Narkoba di Sulteng sangat memprihatinkan, korbannya bukan hanya orang dewasa tetapi mereka masih anak-anak usia produktif yang kedepannya akan menjadi calon penganti pemimpin saat ini,” kata Kombes Pol. Suwanto dalam sambutan perpisahannya.
Menurut dia, Narkoba adalah racun yang sangat berbahaya, kalau tubuh sudah dimasuki racun, cepat atau lambat, penggunanya tinggal menunggu panggilan tuhan. Dirinya juga bersedih, karena sejak bertugas di Sulteng, telah menemukan anak-anak yang masih dibawah 17 tahun, sudah mengkonsumsi Narkoba.
“Saya harap rekan-rekan wartawan tidak hanya menulis soal tangkapan narkoba yang besar saja, tetap bagaimana menulis tentang korban-korban narkoba. Agar pemerintah daerah juga sadar, bahwa pemberantasan bukan hanya tugas BNN Saja, tetapi merupakan tanggung jawab bersama, tuturnya.
Menurut Suwanto, pemberantasan peredaran Narkoba tidak hanya sebatas menangkap saja, tetapi bagaimana pemberintah daerah juga membuka lapangan pekerjaan bagi penggangguran saat ini.
“Jika mereka tidak diberikan kesibukan dan pekerjaan, maka peredaran narkoba akan terus terjadi,” ujarnya.
Sementara itu, Kombes Pol. Tagam Sinaga dalam sambutannya menekankan kepada bawahannya agar jangan sampai terlibat dengan narkoba, jika terbukti dirinya tak segan untuk menindak tegas.
“Kalau ada yang terlibat saat ini, lebih baik buat permohonan untuk keluar dari BNN, saya tidak main-main, jangan sampai anak buah saya mempermalukan institusi ini,” tegasnya.
Mantan Kapolres Kota Medan ini juga berharap dukungan dari bawahannya dalam mengemban amanah ini. Menurut dia, Presiden telah menekankan bahwa Indonesia saat ini sudah darurat Narkoba dan wajib memerangi narkoba.
“Saya bukan orang politik, saya adalah seorang polisi jadi bicaranya nanti kita bicara polisi, bicara BNN, bicara narkoba. Jangan keluar dari konteks BNN, diluar itu saya mohon maaf kalau saya tidak tanggapi,” lanjut pria kelahiran Pematang Siantar tahun 1965. (*)