OPINI–Kesehatan bukan segalanya tetapi tanpa kesehatan segalanya tidak berarti. Ada orang yang memiliki banyak uang atau asset yang lebih dari cukup tetapi tidak dapat menikmatinya dalam arti bisa bepergian kemana saja yang diinginkannya. Orang yang sedang sakit terlebih jika sakitnya berkepanjangan, maka uang atau assetnya terpaksa sebagian besar digunakan untuk membiayai pengobatannya. Sebaliknya ada orang hidupnya melarat secara ekonomi tetapi fisiknya sehat berkepanjangan.
Dua ilustrasi ini menggambarkan bagaimana kesehatan manusia menempati posisi penting dan strategis serta menjadi faktor utama yang mendukung kesuksesan seseorang dalam berbagai urusan dan kepentingan. Ini adalah gambaran fenomena kehidupan nyata.
Tidak ada orang yang mau sakit berkepanjangan. Pada umumnya jika seseorang sakit sangat berharap setelah berobat, maka dalam hitungan hari sudah berharap kembali sembuh sehingga aktivitas yang sebelumnya ditinggalkan dapat kembali dilanjutkan seperti pada saat masih sehat. Sakit itu tidak datang secara tiba-tiba tetapi berproses panjang, butuh waktu lama sampai terakumulasi menjadi penyakit, awalnya hanya pada organ tubuh tertentu yang sakit kemudian berpengaruh pada bagian organ yang lain.
Tubuh manusia merupakan satu sistem yang saling terhubung satu sama lain sama seperti mesin otomotif, jika ada satu atau lebih sub sistem yang bermasalah, sudah pasti akan memberikan pengaruh ke sub sistem yang lain. Bedanya, sistem tubuh ciptaan Tuhan sadang sistem mesin ciptaan manusia.
Pencegahan dan pengobatan adalah dua pilihan. Pilihan pencegahan berorientasi jangka panjang, filosofinya adalah sediakan payung sebelum hujan. Sedang pengobatan berorientasi jangka pendek, filosofinya adalah badai pasti berlalu. Pilihan pencegahan adalah pilihan yang bijak karena tubuh itu seperti mesin, membutuhkan waktu istrahat setelah bekerja, membutuhkan perawatan pada bagian-bagian tertentu yang sedang kekurangan.
Semakin terawat secara teratur semakin awet penggunaannya untuk jangka panjang. Sebaliknya pilihan pengobatan tidak bijak karena pengobatan atau tindakan, baru dimulai pada saat ada sub sistem organ tubuh yang sedang sakit, tidak ada jaminan badai cepat berlalu karena tergantung jenis sakitnya, jika sakit parah, sudah pasti butuh waktu dan biaya.
Begitu pentingnya kesehatan sehingga kata orang bijak lebih baik mencegah daripada mengobati. Hanya saja jika pilihan pencegahan yang dipilih, membutuhkan sikap disiplin dan komitmen serta konsisten pada diri sendiri untuk mentaati sikap yang telah ditetapkan. Pilihan pencegahan itu tantangannya berat, kita pilih satu kebiasaan, misalnya makan gorengan, jika keseringan, maka secara jangka panjang berpotensi timbul asam urat dan penyakit asam urat yang berkategori berat, penderitanya tidak bisa berjalan karena kakinya bengkak. Masih banyak jenis makanan lain yang godaannya tinggi untuk dihindari, seberapa kuat sikap kita untuk menolak mencicipinya ketika gorengan itu sudah disuguhkan di depan anda?, atau kebiasaan makan tengah malam atau kebiasaan begadang, bagi yang sudah terbiasa, jika tidak melakukannya, maka terasa tidak nyaman. Tapi resikonya setelah terakumulasi dalam jangka panjang, bisa menjadi pemicu timbulnya penyakit, misalnya sakit gula.
Kadang-kadang ketika kita berhadapan dengan makanan yang sudah diidentifikasi sebagai makanan yang harus dihindari, kita tak tahan godaan untuk mencicipinya atau ada orang lain yang menggoda kita dengan kalimat, ya tidak apa-apa khan cuma sekali-kali, akhirnya kitapun tegoda mencicipinya dengan lahap. Bagaimana cara anda untuk melawan godaan makanan bertahan dari komitmen agar terhindar dari resiko terhadap dampak buruk terhadap kesehatan anda?…HP/WA 0812 4265 292.