MAKASSAR, PIJARNEWS.COM — Beredar video pembubaran Pemilihan Duta Kampus Sulawesi Selatan (Sulsel) di Balai Sidang Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Ahad (26/6/2022).
Aksi pembubaran tersebut bermula saat salah seorang juri perempuan naik ke atas panggung untuk memberikan persembahan dengan mengenakan gaun terbuka.
Warga Kampus yang bercirikan Islami itu langsung reaktif dan membubarkan kegiatan tersebut.
Pihak kampus akhirnya menengahi kejadian itu dengan memanggil penyelenggara untuk meminta klarifikasi terkait kejadian tersebut.
Wakil Rektor 3 Unismuh Makassar, Muhammad Tahir, yang turut menengahi kejadian itu, menerangkan pihaknya telah melakukan klarifikasi dengan penyelenggara.
“Saya minta klarifikasi lalu, dia minta maaf mi mereka, sudah minta maaf dari ketua Ikatan Duta Kampus Sulsel, panitia dan Juri yang bersangkutan juga minta maaf, dan pada saat itu saya lihat sudah berpakaian kostum baju bodo (adat), ” terang Tahir
Tahir mengatakan, bahwa kejadian tersebut melanggar etika Kampus dan nilai kepribadian Muhammadiyah.
“Ini pelanggaran, melanggar atau bertentanganlah dengan nilai kepribadian Muhammadiyah,” ungkapnya.
Setelah menerima klarifikasi dan permohonan maaf pihak penyelenggara, Tahir meminta kegiatan itu dipindahkan ke tempat lain.
“Maka saya mewakili pimpinan, Wakil Rektor 3 Bidang kemahasiswaan, kita meminta untuk tidak dilanjutkan ini di Unismuh, di Balai Sidang sekarang, karena sudah jam 8 malam dan memang sudah waktunya,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan kegiatan tersebut dilanjutkan di Hotel Imawan dengan menyediakan kendaraan transportasi pemidahan lokasi kegiatan.
“Kami minta untuk memindahkan di tempat lain akhirnya dipilihlah Hotel Imawan di jalan pengayoman, kami siapkan lagi mobil bus Unismuh. Bagi yang tidak punya kendaraan untuk dipindahkan ke Hotel Imawan,” katanya.
Selain itu, ia juga mengatakan, secara tradisi, Unismuh sangat menghormati tamu yang datang ke Unismuh, namun katanya, kejadian tersebut bertentangan dengan nilai kepribadian Muhammadiyah.
“Saya juga minta maaf, bahwa universitas dipercayakan tapi ada kondisi begini. Kami ini universitas sudah mentradisikan untuk menghargai tamu,” tutupnya.
Reporter: Sucipto Al-Muhaimin