SULBAR, PIJARNEWS.COM–Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar berharap para stakeholder terkait termasuk pelaku usaha, agar bergandengan tangan dan bahu-membahu dalam upaya meningkatkan produk ekspor daerah. Hal tersebut dikemukakannya saat membuka secara resmi pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) Peningkatan Ekspor Daerah Masa Pandemi Covid-19 dan Pasca Gempa 6,2 Magnitudo, di Aula Hotel Berkah Mamuju, Selasa (15/6/2021).
Dalam kegiatan yang diselenggarakan Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Sulbar. Ali Baal menyampaikan, untuk memudahkan para pelaku usaha dalam pengurusan dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang dikeluarkan Bea dan Cukai, Pemprov Sulbar telah bermohon kepada Kementerian Keuangan agar segera menempatkan Kantor Wilayah Bea dan Cukai di Sulbar.
“Saya telah memerintahkan penyiapan tanah lokasi Kantor Bea dan Cukai Sulbar. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi, demi kesejahteraan masyarakat Sulbar untuk mewujudkan provinsi maju dan malaqbi,” kata Ali Baal sembari menyampaikan himbauan agar memiliki semangat dan kebanggaan pada daerah sendiri.
“Terus memberi dukungan dan mendorong para pelaku usaha berkembang makin maju dan selalu menjaga kualitas produknya, selanjutnya diekspor menggunakan branding Sulbar,” imbau Ali Baal.
Terkait pelaksanaan FGD, Ali Baal mengapresiasi dan juga berharap kegiatan tersebut dapat benar-benar menjadi ruang tukar-menukar pikiran dan pandangan para peserta, melalui diskusi terarah tentang potensi dan prospek sektor perdagangan, serta UKM di Sulbar dalam rangka pengembangan komoditi ekspor.
Selain itu, juga diharapkan dapat menjadi forum pengayaan informasi bagi peserta dalam mengenal potensi ekspor baik regional dan nasional, sehingga lebih memperjelas gambaran tentang potensi komoditi unggulan di Sulbar yang dapat membantu para pelaku usaha.
Ia menambahkan, beberapa jenis komoditi di Sulbar sudah menembus pasar ekspor, seperti kakao, kelapa sawit, rotan, briket batok kelapa, cangkang sawit, ikan tuna dan rumput laut.
“Aneka jenis komoditi tersebut, mempunyai potensi pasar negara tujuan ekspor, seperti Jepang, Filipina, India, Pakistan dan Timur Tengah,”tuturnya.
Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Sulbar, Amir Maricar menyampaikan, FGD tersebut merupakan tindaklanjut dari dari FGD yang telah dilaksanakan sebelumnya pada 18 Maret 2021 lalu yang bertempat di Pelataran Rujab Gubernur Sulbar.
Dikemukakannya, sebagaimana diketahui bahwa awal-awal munculnya pandemi covid-19, mempengaruhi kinerja perdagangan di hampir seluruh dunia. Ditambah lagi, Sulbar telah dilanda bencana gempa bumi 6,2 Magnitudo.
“Pasca gempa tersebut, kami sebagai penerbit SKA/COO aksesnya tertutup selama dua bulan dan kembali terbuka melayani April. Hal itu tidak menyurutkan langkah pemerintah untuk mendorong kinerja ekspor di Sulbar,” katanya.
Untuk nilai ekspor Sulbar, lanjutnya tumbuh sebesar 7 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang hanya dikisaran 0,1 sampai 2 persen.
Hadir dalam pembukaan FGD, sejumlah Pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulbar, Pimpinan Kantor Instansi Vertikal, Kepala Dinas yang membidangi Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kabupaten se-Sulbar, Pimpinan Perbankan serta undangan lainnya.