PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Pipa paralon lazim digunakan untuk segala hal yang berkaitan degan air. Namun bagaimana jadinya jika pipa plastik ini dibentuk sedemikian rupa menjadi lampu hias?. Hal inilah yang dilakukan salah satu warga Parepare, Bastian Basri.
Pipa itu dipotong sesuai ukuran yang dipesan. Umumnya berukuran 30-40 cm. Kemudian dibor menggunakan bor drill. Pipa itu bor sesuai motif pemesan. Ada kaligrafi, karakter kartun, bunga, hingga motif ukir. Kemudian diwarnai dengan cat, lalu diberi stand gantung. Terakhir finishing.
Berkat kreatifitasnya, jadilah lampu hias yang elegan dan bernilai estetika tinggi. Sebatang pipa paralon, bisa menjadi 10-12 lampu hias. Bastian membutuhkan waktu 4-5 hari untuk mengerjakan satu batang pipa.
Bastian bercerita, keterampilan membuat lampu hias dari pipa, bermula sejak bekerja sebagai pembuat lampu hias kaca. “Bahan kaca sulit didapat, terlebih butuh modal besar karena mahal. Makanya saya cari bahan dasar lain,” urai Bastian, saat ditemui PIJAR di RKS Parepare, beberapa waktu lalu.
Dia mulai mencari, belajar di internet, bertanya kesesama pengerajin. Kemudian mencoba satu per satu bahan yang ada. “Akhirnya saya pilih paralon. Mudah dibentuk dan ukir, juga jauh lebih murah,” ungkapnya.
Pekerjaannya ini telah ia geluti selama 4 tahun terakhir. Satu lampu hias, dibanderol cukup murah. Hanya Rp35 ribu beserta stand. Dibanding lampu hias kaca yang berharga ratusan hingga jutaan rupiah.
“Ada juga yang lebih mahal, sampai Rp85 ribu. Tergantung ukuran dan tingkat kerumitan kerja. Seperti motif dan warna pesanan,” jelas Bastian. Lampu buatan Bastian, bahkan telah dijual keluar daerah.
Jika anda berminat, bisa datang langsung ke Rumah Kopi Sweetness (RKS), Soreang. Disana, Bastian memproduksi sekaligus menjual lampu hias unik ini. (mul/ris)